Kualitas Udara Kudus Masuk Zona Oranye, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara Kudus Masuk Zona Oranye Warga Diimbau Pakai Masker

POTRET: Ketua IDI Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin. (Ihza Fajar/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin menjelaskan bahwa, berdasarkan penilaian pada website Indeks Kualitas Udara (IQAir), kualitas udara di Kota Kretek saat ini berada di zona oranye dan tidak sehat bagi kelompok sensitif.

“Dari tingkatan kualitas udara berwarna oranye tersebut, diakibatkan adanya polusi udara. Contohnya asap, debu, kendaraan, asap industri, asap kebakaran lahan dan lainnya. Diketahui, IQAir adalah perusahaan teknologi kualitas udara yang berbasis di Swiss,” ujar Ahmad Syaifuddin saat dihubungi di Kudus, pada Senin, 11 September 2023.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengenakan masker saat beraktivitas. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang kerap terjadi di musim kemarau.

Selain itu, lanjut dia, menjaga kebersihan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan yang berpolusi juga dapat mencegah penularan penyakit ISPA.

Kondisi kemarau panjang saat ini, menurut dia, juga membuat polutan bertahan lama di udara sehingga memunculkan berbagai masalah kesehatan.

“Itu sangat rentan sekali yang bisa mengakibatkan terkena Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) atas. Bisa juga serangan panas. Artinya ketika kita menerima hawa panas dapat dehidrasi. Jadi kayak kurang kesadaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut ciri-ciri penyakit ISPA yaitu sakit tenggorokan, hidung tersumbat, radang, bersin, dan batuk. Menurutnya, penyakit ISPA sangat mendominasi saat musim kemarau seperti saat ini.

“Untuk mengendalikan faktor tersebut tentunya harus memakai masker selalu. Terlebih paling penting pengendalian lingkungan. Bagaimana mencegah debu, polutan, itu harus dihindari,” tegasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)

Exit mobile version