KUDUS, Lingkarjateng.id – Stunting masih menjadi isu strategis yang terus ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo pun berkomitmen untuk menuntaskan angka stunting di Kudus pada tahun 2023 mendatang.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Kudus. Tim ini pun baru saja dilantik saat acara Rembuk Stunting di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (8/7) kemarin.
Pembentukan tim percepatan penurunan stunting di Kudus dibagi menjadi dua tugas yaitu pengarah dan pelaksana. Tim pengarah diketuai oleh Bupati Hartopo dan beranggotakan unsur forkopimda sebagai penentu arah kebijakan. Sementara, tim pelaksana diketuai Sekda dan Ketua TP PKK Kabupaten sebagai wakil.
Tuntaskan Stunting di Kudus, Pemkab Siapkan Anggaran Rp 94 Miliar
“Tim pelaksana sebagai koordinasi dan sinkronisasi untuk memastikan pelaksanaan kebijakan. Mari kita all out cegah stunting, semoga rembuk stunting bisa memberikan solusi terbaik dalam percepatan penurunan angka stunting,” tegasnya.
Bupati Kudus mengatakan, pembentukan tim tersebut bukan sekedar seremonial saja, tapi akan segera dilakukan aksi nyata. Untuk itu, lanjutnya, dirinya akan selalu memantau perkembangan upaya penurunan stunting di Kudus dengan melakukan konsolidasi setiap bulan.
“Kita terus optimalkan, bukan sekedar seremonial karena setiap bulan harus lapor setiap perkembangan penurunan stunting,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, strategi penurunan dilaksanakan dengan memaksimalkan sosialisasi stunting kepada masyarakat. Sosialisasi dari tim kabupaten akan diutamakan kepada masyarakat di desa-desa, khususnya yang rawan terjadi pernikahan dini.
“Saya pernah bersepeda ke desa-desa, ternyata mereka hanya mendapat sosialisasi tentang imunisasi anak saja, itupun dari Pemerintah Desa. Sekarang kita optimalkan petugas dari dinas-dinas,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Sekda Mas’ut melaporkan bahwa, kegiatan tersebut dilaksanakan demi mendukung program nasional dalam penurunan stunting di Kudus. Maka dari itu, Pemkab Kudus juga menggandeng pihak-pihak lain sebagai pendukung diantaranya Djarum Foundation, Nojorono Tobacco International, dan Bank Jateng.
“Kami ingin menyusun rencana kegiatan percepatan penurunan stunting dengan menyatukan komitmen dan menyamakan persepsi. Oleh karena itu, kegiatan Rembug Stunting ini diikuti 150 peserta dari seluruh stakeholder OPD, organisasi profesi, pemangku kepentingan, dunia usaha, dan perbankan,” jelasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)