Kisah Sukses BUMDES Pekalongan Winong Kelola Sampah Hingga Resto

INOVASI Kepala Desa Pekalongan Kecamatan Winong Kabupaten Pati Ukhwatur Roi menunjukkan fasilitas di restoran yang dikembangkan melalui bantuan modal dari Bumdes.

INOVASI: Kepala Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Ukhwatur Roi menunjukkan fasilitas di restoran yang dikembangkan melalui bantuan modal dari Bumdes.

PATI, LINGKAR – Desa Pekalongan merupakan salah satu desa di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati yang mendapat gelar Desa Mandiri karena berhasil menciptakan inovasi untuk pengembangan potensi daerah. Aparat desa bersama masyarakat setempat secara kompak melakukan terobosan, yang salah satunya memaksimalkan pemanfaatan dana badan usaha milik desa (Bumdes) dalam meningkatkan perekonomian warga.

Kepala Desa Pekalongan Ukhwatur Roi menyatakan bahwa di desanya ada beberapa sektor unggulan yang telah dikembangkan yakni pengolahan sampah dan restoran yang dikelola oleh desa.

“Kalau dikatakan unggulan, saat ini yakni ada pengelolaan sampah. Juga kami ada potensi  unggulan dalam jenis usaha itu seperti rencana pengembangan resto desa yang pengunjungnya lebih banyak datang ke sini dan merasa nyaman,” ungkap Ukhwatur Roi saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

Ia menyebut, sektor pengolahan sampah telah banyak memberikan pemasukan. Oleh karena itu, pada tahun ini pihaknya akan memacu pengembangan restoran desa.

“Pengembangan resto yang luasnya hampir satu hektare, di sini akan dibuat tempat santai. Tentu saja dengan hidangan, ada kopi juga. Serta ada terapi ikan dan mandi bola sementara ini,” ujarnya.

Selain itu, ke depan direncanakan penambahan kolam renang untuk anak-anak dan homestay sebagai penginapan pengunjung.

“Pembagian hasilnya pengelola, nanti untuk 50 persen bagi pemilik usaha, masuk Bumdes 35 persen, dan investor yang memiliki modal di sini 15 persen,” tuturnya.

Ia menegaskan, awal pengelolaan resto tersebut murni dilakukan oleh warga Desa Pekalongan dengan bantuan modal dari Bumdes.

“Tetapi melihat potensinya, akhirnya membuat pemerintah desa melalui Dana Bumdes menanamkan modal di sana untuk membuat rencana resto yang dikelola bersama,” imbuhnya. (KHAIRUL MISBAH – KORAN LINGKAR)

Exit mobile version