PATI, Lingkarjateng.id – Ratusan petugas perwakilan desa memeriahkan Jambore Kader Posyandu tingkat kecamatan yang dibawah koordinasi Tim Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Dukuhseti. Kegiatan yang diikuti mayoritas emak-emak itu dipusatkan di Halaman Kantor Kecamatan Dukuhseti pada Selasa, 6 Juni 2023.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua TP PKK Dukuhseti, Irma Agus Sunarko. Pada kesempatan itu, Irma mengajak semua kader posyandu yang ada di Kecamatan Dukuhseti untuk membudidayakan hidup sehat. Tidak hanya secara lahir, namun kesehatan batin juga diperlukan.
“Seperti kegiatan pada hari ini yaitu senam dan fun game, agar kader bisa bahagia. Namun juga tak kalah penting adalah kesehatan batiniah. Seperti kalau umat muslim, juga bisa dengan menghadiri acara sholawatan. Bagi non muslim bisa sesuai agama masing-masing. Sehingga kebutuhan batin tidak kosong,” jelasnya.
Pada kegiatan itu, Irma menyayangkan, masih adanya angka stunting di Dukuhseti. Mengingat, wilayah di Pesisir Utara Jawa ini merupakan penghasil ikan laut segar.
“Ini ‘kan ironis. Karena Dukuhseti adalah wilayah pantai yang notabene adalah penghasil ikan laut. Harusnya sumber protein sangat melimpah. Ini yang masih menjadi PR bersama,” urainya.
Ditambahkan Irma, bersama kader dan stakeholder terkait akan melakukan upaya agar ibu dan anak-anak semakin gemar makan ikan. Sehingga nantinya angka stunting bisa diturunkan bahkan dihilangkan.
“Aneh sekali, Dukuhseti ini daerah ikan tapi masih ada angka stunting. Ke depan ingin ada kegiatan agar makan ikan diminati anak-anak dan para ibu,” sambungnya.
Selain itu, istri dari Camat Dukuhseti Agus Sunarko itu, mengajak warga Dukuhseti agar kembali membudayakan apotek hidup.
“Sehingga ketika ada anggota keluarga yang sakit, kita bisa antisipasi awal dengan obat-obatan alami peninggalan para leluhur. Tidak hanya bergantung pada obat kimia,” tegasnya.
Sementara, Ketua Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Dukuhseti, Yayah Rini Wijayanti menyebutkan bahwa untuk menerapkan tiga fungsi Puskesmas. Salah satu diantaranya adalah pemberdayaan masyarakat melalui kader posyandu, dengan konsep pemahaman masyarakat yang mengarah ke paradigma sehat di Puskesmas, yang mana peran Puskesmas tidak hanya untuk berobat saja.
Melainkan, untuk berbagai kegiatan diantaranya, konsultasi mengenai gizi, sanitasi, kesehatan reproduksi remaja hingga untuk kegiatan lomba jambore kader posyandu.
“Peserta Jambore Kader Posyandu ini diikuti sekitar 120 peserta dari seluruh desa di Dukuhseti. Ditambah 22 kader dari kantor kecamatan,” terang Yayah.
Dia menambahkan, kegiatan Jambore Kader Posyandu ini bertujuan untuk memberikan penghargaan serta meningkatkan motivasi, wawasan dan pengetahuan kader dalam penyelenggaraan posyandu.
“Dengan mengikuti kegiatan ini bisa menambah pengalaman dan memacu semangat kader guna membantu masyarakat dalam layanan kesehatan. Khususnya bagi balita, ibu hamil, menyusui dan pengunjung posyandu,” ujarnya.
Dikatakan Yayah, kader posyandu merupakan salah satu yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Sebagai pelaksana, pendaftaran, penimbangan, pencatatan, melakukan penyuluhan, serta penggerakan sasaran posyandu.
“Kader posyandu merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan posyandu. Keberhasilan posyandu sebagai wahana alih informasi dan olah keterampilan bergantung pada kinerja masyarakat, terutama kadernya,” imbuhnya.
Hal tersebut harus ditunjang dengan sarana yang digunakan serta petugas kesehatan sebagai pengelola program. Selain itu, kader perlu mendapat dukungan dari pemangku kepentingan ditingkat yang lebih tinggi.
“Saya harap kader berperan aktif dalam hal ini. Mengingat persoalan stunting dapat mengganggu produktifitas nasional dan mengancam masa depan generasi muda,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)