PATI, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Ali Badrudin mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan damai. Jika aspirasi disampaikan dengan cara demonstrasi dirasa cenderung tidak kondusif.
Pucuk pimpinan DPRD Pati itu menyampaikan bahwa aspirasi bisa dilakukan melalui audiensi sehingga usulan, kritikan, maupun aduan bisa terakomodir dan tercapai kesepakatan bersama.
“Pesan kami tidak usah demo lah ya. Ini ‘kan sudah kita diskusikan kita sepakati, tapi tidak usah demo-demo. Kita buat Pati kondusif, misal saja nanti tanggal 22 akan ada Kepala Desa, RT RW mau audensi mau diskusi dengan Pak PJ Bupati, ya, harapan kami tidak usah demo,” ungkapnya pada Selasa, 20 Juni 2023.
Wakil rakyat asal Kayen itu mengungkapkan bahwa DPRD Pati selalu terbuka untuk masyarakat di semua kalangan. Siapa saja bisa berdiskusi dengan DPRD untuk menyampaikan pendapatnya.
“Kami tidak alergi diberikan pendapat, tidak alergi untuk di ajak diskusi. Kami selalu siap untuk diajak diskusi. Siapapun, tidak hanya kepala desa atau perangkat desa, siapapun tentang Pati,” bebernya.
Dia melanjutkan, demonstrasi memang tidak dilarang karena hal tersbeut didukung oleh Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28. Tapi sebelum melakukan demonstrasi, alangkah baiknya disampaikan secara baik-baik dulu, jika memang tidak terealisasi baru diadakan demonstrasi.
“Tapi demo itu jalan terakhir, lah, kalau tidak direalisasi monggo itu baru demo,” ungkapnya.
Menurut politisi dari fraksi PDIP ini, audiensi merupakan sarana komunikasi yang lebih mudah untuk menemukan solusi. Sebab pihak eksekutif pun tidak keberatan untuk memberikan jawaban atas aspirasi yang disampaikan.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati) yang mau menyampaikan aspirasinya dengan cara yang damai pada Selasa, 21 Juni 2023 kemarin.
“Kita mengapresiasi apa yang disampaikan teman-teman Pasopati kemudian perwakilan RT, perwakilan RW, Perwkilan Perangkat Desa pada hari ini. Ya audiensi, damai, kita diskusi enak ada jalan keluarnya, eksekutif juga menjawab ketika ada pertanyaan dari audien,” pungkasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)