DEMAK, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pariwisata Agus Kriyanto mengungkapkan bahwa, potensi sektor pariwisata di Kabupaten Demak perlu terus dikembangkan. Hal ini Ia ungkapkan dalam acara Focus Group Discussion (FDG) yang digelar Pusat Kajian Media dan Kebudayaan di Kantor PPILN (Perintis Perlindungan Instalasi Listrik Nasional) di Jalan Pemuda, Kabupaten Demak.
Ia mengungkapkan bahwa sektor pariwisata ikut terdampak pandemi Covid-19 karena tidak diperbolehkan menerima kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 kunjungan wisata mencapai 2 juta pengunjung. Namun, sejak awal tahun 2022 telah dilakukan proses pemulihan dan ada peningkatan kunjungan wisatawan.
Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Wasino menyatakan, keberadaan kerajaan Demak perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah. Pasalnya, jika keberadaan Keraton Demak dibuatkan replika dan disesuaikan dengan literatur sejarah, akan di pastikan peluang ini memberikan dampak yang besar bagi sektor pariwisata di Kabupaten Demak.
“Besar kemungkinan, pembangunan situs-situs Kesultanan Demak akan menjadikan Demak daerah yang maju dan go international. Terlebih didukung adanya jalan tol yang bakal memudahkan akses transportasi dari Bandara Soekarno Hatta menuju Demak,” ungkapnya.
Sementara, menurut Direktur Utama PPILN yang juga Ketua FPKB DPRD Demak, Edi Sayudi mengungkapkan, untuk mewujudkan bukti-bukti sejarah seperti pembuatan replika perlu melibatkan investor sebagai pihak ketiga.
“Investor akan tertarik, mengingat dalam perhitungan bisnis sektor pariwisata cukup menjanjikan. Kekuatan sejarah juga perlu memperhatikan aspek penting yang dapat menunjang minat wisatawan untuk datang, yaitu pembuatan narasi yang tepat akan sangat berdampak pada kekuatan daya tarik wisatawan,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)