Kejar Target PAD, Dinas Pariwisata Demak Genjot Promosi Wisata

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak, Kusnia Zauharoh (kanan) dan Kepala Subkoor Pelayanan Informasi Pariwisata, Situ Umi Kulsum (kiri). (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak, Kusnia Zauharoh (kanan) dan Kepala Subkoor Pelayanan Informasi Pariwisata, Situ Umi Kulsum (kiri). (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata di Kabupaten Demak sudah melebihi target. Meski demikian masih ada satu sektor yang belum tercover penuh di semester kedua tahun 2022 ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) melalui Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Kusnia Zauharoh. Ia menyampaikan bahwa untuk akhir tahun ini capaian PAD sektor pariwisata secara keseluruhan sudah melebihi target, yakni Rp2.850.085.500. Ia berharap, di penghujung tahun semua sektor bisa terpenuhi.

“Ini dari kita targetnya setelah perubahan itu Rp2.692.000.000, saat ini sudah 2.850.085.500, jadi sudah ada kelebihan yakinlah bisa tercapai. Secara keseluruhan target awal itu masih ada beberapa yang belum tertutup di item karcis tempat bersejarah Masjid Agung Demak, masih kurang Rp 40 juta dari targetnya Rp 132 juta sudah tercapai Rp 128 juta,” bebernya, pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Menurutnya, walaupun masih pandemi Covid-19 di tahun 2022 tidak menutup kemungkinan para peziarah datang ke Masjid Agung Demak bahkan sekarang sudah ada wisatawan dari manca negara. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang tidak diizinkan buka karena kasus Covid-19 masih tinggi.

Disisi lain, Kepala Subkoor Pelayanan Informasi Pariwisata Dinparta Demak, Situ Umi Kulsum,  menyampaikan sudah membuat sejumlah terobosan untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Demak.

“Pertama kita mempunyai aplikasi SIPARTALI (Sistem Informasi Pariwisata Kota Wali) yang bisa di-download dengan mudah oleh masyarakat. Di dalam aplikasi tersebut berisi informasi pariwisata, desa wisata, homestay, hotel, tempat oleh-oleh, restoran, pusat oleh-oleh. Selain itu kita juga melakukan promosi-promosi melalui event-event seperti kegiatan TCF (Tembiring Creative Fun) yang diisi dari beberapa sanggar-sanggar seni. Kita juga melibatkan siswa dari tingkat PAUD, SD, SMP, sampai SMA. Kita berikan mereka tempat untuk bebas berekspresi,” ungkapnya.

Seperti dalam kegiatan TCF, selain promosi pariwisata juga memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produknya.

“Kegiatan TCF diselenggarakan setiap hari Minggu kecuali kalau ada kegiatan lingkup kabupaten, contohnya seperti kemarin pilkades serentak itu kita liburkan dan kita informasikan melalui sosial media. Promosi lainnya kita juga melalui sosial media seperti website, Facebook, Instagram dan Talkshow di Radio Suara Kota Wali (RSKW) yang kita jadwal masing-masing desa wisata. Dan nanti tidak menutup kemungkinan para pelaku seni dan para pelaku ekonomi kreatif juga nanti akan kita jadwal di tahun 2023,” terangnya.

Promosi pariwisata juga dilakukan melalui festival jajan tradisional yang diselenggarakan di desa-desa wisata. Kegiatan ini sudah berjalan di dua desa wisata, Desa Bungo dan Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah.

“Ke depannya pada bulan November akan dibuka tiga desa wisata yaitu Desa Tlogoweru, Desa Jeragung, dan Desa Boyolali,” imbuhnya.

Selain itu, promosi juga akan dilakukan di event Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Pada kegiatan ini Dinparta akan menyosialisasikan tentang tembakau dan cukai rokok ilegal serta menampilkan beragam seni lokal Kabupaten Demak.

Meski demikian, promosi wisata saat ini masih fokus dilakukan untuk pengenalan desa wisata. Di Kabupaten Demak sendiri mempunyai 12 desa wisata yaitu di Desa Karangmlati Kecamatan Demak; Desa Boyolali Kecamatan Gajah.

Kemudian, di Kecamatan Bonang ada wisata Rowo Tanjung di Desa Jati Rogo, Asap Indah di Desa Wonosari,  desa wisata Bungo, desa wisata Jeragung dan pantai Istambul di Desa Tambakbulusan. Selanjutnya desa wisata di Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur dan desa wisata di Desa Bedono Kecamatan Sayung. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Exit mobile version