Kebakaran di Pati Terjadi Tiga Kali Sehari, Lahan dan Rumah Hangus

Kebakaran di Pati Terjadi Tiga Kali Sehari Lahan dan Rumah Hangus

BERJIBAKU: Anggota Satpol PP Damkar Pati saat memadamkannya api yang membakar dapur milik Atik warga Desa/Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati. (Humas Damkar for Lingkar/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Pada Sabtu, 26 Agustus 2023 di wilayah Kabupaten Pati terjadi tiga musibah kebakaran. Pertama, sebuah lahan milik warga bernama Ismanto terbakar di Desa Margorejo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.

Kepala Satpol PP Damkar Pati Sugiono pada Minggu, 27 Agustus 2023 mengatakan, kebakaran tersebut diduga dipicu sisa pembakaran sampah yang belum padam. Hembusan angin ditambah dengan cuaca kering membuat api kembali menyala dan semakin membesar hingga menghanguskan seluruh lahan.

“Pos Damkar Pati menerima laporan pada jam 07.01 WIB, dengan 1 mobil truk Damkar dan 3 personel. Api dipadamkan pukul 08.15 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun kerugian lain,” kata Sugiono saat dihubungi di Pati.

Kasus Kebakaran di Pati Meningkat 40 Persen, Total Kerugian Tembus Rp 4,9 Miliar

Di lain tempat, tepatnya di Desa Jepuro, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati api juga membakar lahan milik warga bernama Rico. Sugiono menyampaikan, kebakaran dipicu karena puntung rokok yang dibuang sembarangan.

“Sebanyak tiga mobil Damkar dan 8 anggota yang dikerahkan, baru bisa memadamkan api satu jam setengah setelahnya. Pos Damkar Pati menerima laporan pada jam 12.50 WIB. Api baru bisa dipadamkan pukul 14.30 WIB. Korban jiwa dan korban materi nihil,” jelasnya.

Sementara itu, di hari yang sama sekitar pukul 10.50 WIB di Desa/Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati sebuah dapur milik warga bernama Atik juga mengalami kebakaran.

Kebakaran di Pati Capai 45 Kasus, Masyarakat Pati Diimbau Waspada

Sugiono mengatakan, terbakarnya dapur dipicu tungku kayu saat memasak yang menyambar bagian dapur. Tiga truk Damkar diterjunkan baru bisa memadamkan api satu jam kemudian dengan dibantu 8 personel dan warga sekitar.

“Korban materi Rp 1 juta. Tidak ada korban jiwa. Penyebabnya adalah tungku kayu,” ujar Giono.

Dari banyaknya kasus kebakaran ini, ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap setitik api yang masih menyala.

“Di musim kemarau yang ditambah dengan kencangnya tiupan angin seperti saat ini sangat rentan terhadap kebakaran,” imbuhnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)

Exit mobile version