PATI, Lingkarjateng.id – Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kabupaten Pati mencatat, jumlah kasus kebakaran di Pati mencapai 45 peristiwa, selama periode 1 Januari 2023 hingga 21 Agustus 2023.
Angka tersebut merupakan jumlah laporan peristiwa kebakaran di Pati sesuai aplikasi Daily Operation Reporting System (DORS).
Dari 45 peristiwa kebakaran yang dilaporkan melalui aplikasi DORS selama tahun 2023, terdiri dari kebakaran rumah, kandang ternak, dan lahan perkebunan.
Adapun peristiwa kebakaran tersebut terjadi di sejumlah kecamatan, yaitu Juwana ada 3 laporan, Pati ada 9 laporan, Margorejo ada 5 laporan, Wedarijaksa ada 2 laporan, dan Tayu ada 4 laporan.
Selanjutnya, Gembong ada 1 laporan, Dukuhseti ada 2 laporan, Margoyoso ada 4 laporan, Tambakromo ada 3 laporan, Jaken ada 4 Laporan, Kayen ada 2 laporan, dan Winong 1 laporan.
“Kemudian, Cluwak 1 ada laporan, Pucakwangi ada 1 laporan, Gabus ada 2 laporan, dan Jakenan ada 1 laporan,” demikian data yang dikutip dari Perhutani Pati, pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Banyaknya peristiwa kebakaran tersebut, maka masyarakat Pati harus lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terlebih saat ini musim kemarau.
Dilansir dari official Facebook Pemadam Kabakaran Pati, masyarakat Pati juga diimbau untuk meninggalkan kebiasaan ceroboh yang bisa menyebabkan kebakaran, seperti membuang punting rokok sembarangan, memasang stop kontak bertumpuk dan membiarkan kabel terkelupas, membakar sampah pada saat panas terik atau angin bertiup kencang, dan meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan.
Melalui media sosial tersebut, masyarakat diminta untuk menempatkan alat penerangan tradisional dan obat nyamuk bakar di tempat aman serta merawat dan menggunakan kompor dengan benar.
“Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah,” imbau Damkar pati melalui akun Facebook.
Sementara itu, dikutip dari Koran Lingkar, kebakaran di Pati yang terjadi akibat pembakaran sampah, tercatat ada 7 kasus selama bulan Agustus 2023. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)
