Kasus Kebakaran di Pati Meningkat 40 Persen, Total Kerugian Tembus Rp 4,9 Miliar

BERJIBAKU: Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Pati gotong royong memadamkan api yang melalap sebuah lahan. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

BERJIBAKU: Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Pati gotong royong memadamkan api yang melalap sebuah lahan. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Linmas Kabupaten Pati Heru Kristanto mengatakan bahwa kasus kebakaran di Kabupaten Pati pada tahun ini meningkat 40 persen dengan total kerugian mencapai Rp 4.947.100.000.

“Kalau dibandingkan tahun 2022, data kebakaran sampai dengan bulan Agustus ada peningkatan 40 persen. Lalu untuk kasus non-kebakaran juga ada peningkatan 20 persen,” ucap Heru saat dihubungi di Pati, Jumat, 25 Agustus 2023.

Heru menyebut, nominal kerugian tersebut diperoleh dari 61 kasus kebakaran yang dilaporkan masyarakat kepada Damkar Kabupaten Pati hingga Agustus 2023.

“Dari data bulan Januari sampai Agustus menunjukkan kerugian terbesar terjadi pada Juli 2023, yakni 14 kejadian kebakaran dengan jumlah kerugian sebesar Rp 2.307.000.000. Peristiwa kebakaran yang menghanguskan dua toko sekaligus yakni toko kosmetik dan pertanian di Desa Bulumanis Lor, Kecamatan Margoyoso pada 21 Juli 2023 mengakibatkan kerugian sebesar Rp 2.010.000.000,” jelasnya.

Melihat besarnya kerugian yang diakibatkan dari kasus kebakaran tersebut, Heru mengimbau masyarakat untuk lebih waspada akan bencana kebakaran di musim kemarau ini.

Terlebih penyebab kebakaran tersebut, kata Heru, didominasi oleh tindakan membakar sampah yang berujung pada kebakaran rumah dan lahan kering.

“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sembarangan tanpa dilakukan pengawasan. Lalu juga jika berada di lokasi rawan kebakaran, maka bisa menyediakan APAR untuk meminimalisir kebakaran,” pesannya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version