Jumlah Kasus Karhutla di Kendal Turun Dibanding Tahun 2022

Jumlah Kasus Karhutla di Kendal Turun Dibanding Tahun 2022

ILUSTRASI: Kebakaran hutan dan lahan. (Antara/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kendal pada tahun ini turun dibanding tahun lalu. Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kendal Bambang Djoko Pitono mengatakan hingga Juni 2023, karhutla di Kendal baru terjadi sebanyak 13 kali.

“Kejadian kebakaran lahan atau hutan ada 13 kejadian. Kalau kejadian kebakaran non-lahan ada 56 kejadian. Jika dibandingkan dengan tahun 2022 kemarin memang masih di bawah angka kejadiannya, karena ini masih semester pertama,” ujarnya usai rapat koordinasi pengamanan wilayah dalam rangka antisipasi kebakaran hutan di Ruang Ngesti Widhi, pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Meski demikian, ia berharap kejadian kebakaran tidak terjadi lagi di Kabupaten Kendal. Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak sembrono saat menyalakan api, terutama pada musim kemarau seperti saat ini. 

BERJALAN LANCAR: Rapat koordinasi pengamanan wilayah dalam rangka antisipasi kebakaran hutan di Ruang Ngesti Widhi. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

“Kita berharap mudah-mudahan ke depan tidak terjadi kebakaran lagi. Itu tentu berkat dukungan dari seluruh masyarakat, karena kejadian kebakaran ini mayoritas akibat dari kelalaian manusia mungkin saat membakar sampah, atau puntung rokok yang dibuang sembarangan,” papar Bambang.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar rapat koordinasi untuk membentuk tim penanggulangan bencana. Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki menjelaskan, dalam rapat koordinasi tersebut akan dibentuk tim penanggulangan bencana dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa.

“Timnya gabungan dari Forkopimda hingga tingkat Polsek ke bawah, Koramil ke bawah, camat kebawah, dibantu juga oleh BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran maupun Kehutanan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” jelas Wakil Bupati Kendal. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version