Boyolali, Lingkarjateng.id – Untuk memperingati Hari Wayang Dunia, Festival Dalang Bocah 2022 Sabtu 6 November 2022 digelar di Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng Nusantara di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Festival Dalang Bocah 2022 tersebut cukup meriah karena diikuti Siswa taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Festival Dalang Bocah 2022 yang untuk pertama kali digelar oleh Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara Boyolali tersebut ditujukan untuk mengenalkan seni wayang kulit kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
”Kami berharap dengan digelar festival dalang bocah ini, seni budaya wayang semakin dicintai dan tetap di hati warga masyarakat, semakin berkembang dan jaya,” kata Pemimpin Sanggar SKWL Nusantara Boyolali Ki Gondo Wartoyo.
Ia mengatakan bahwa festival dalang bocah diikuti oleh 23 anak usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dari daerah-daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Peserta festival antara lain berasal dari Boyolali, Pati, Semarang, dan Surakarta (Jawa Tengah); Gunung Kidul (D.I. Yogyakarta); serta Pacitan dan Madiun (Jawa Timur).
Festival yang digelar untuk memperingati Hari Wayang Dunia tanggal 7 November tersebut dijadwalkan berlangsung dua hari dari Sabtu sampai Minggu (6/11).
Dalam festival itu, setiap dalang cilik diberi waktu maksimal 35 menit untuk menampilkan lakon wayang pilihan mereka.
Dalang bocah Ki Kondang Kalimosodo dari Sanggar SKWL Nusantara Boyolali tampil pada pembukaan festival dengan iringan tabuhan gamelan dari anggota Sanggar SKWL Nusantara yang meliputi pelajar taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
Jasin Mustofa Selin (6), peserta festival dari Desa Segawuh Karangdowo di Kabupaten Klaten, suka wayang kulit dan bercita-cita menjadi dalang terkenal.
Dia belajar mendalang sejak usia dini dari ibunya, seorang penabuh kendang yang ikut mengiringi penampilan Ki Dalang Tikno asal Klaten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto mendukung penyelenggaraan festival dalang bocah untuk mengenalkan wayang kepada anak-anak sekaligus melestarikan seni wayang.
“Saya bangga anak-anak mencintai warisan budaya luhur yakni wayang kulit. Wayang kulit itu luar biasa, ada unsur musik, tari, cerita, hiburan atau tontonan, dan juga berisi tuntutan, nasihat, menjadi edukasi bagi anak-anak,” kata Darmanto.
Kegiatan festival dalang bocah didahului dengan kirab 35 wayang yang tingginya satu meter serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu. ( Ara – Lingkarjateng.id )