KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus menggelar Kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Pelajar dan Pemuda dengan Tema Membangun Integritas Kepemimpinan dalam Bingkai Pemuda.
Acara ini diikuti sebanyak 197 siswa perwakilan SMA, SMK dan MA se-Kabupaten Kudus di SMK 2 Kudus bertepatan dengan diperingatinya Hari Pahlawan Nasional pada Kamis, 10 November 2022.
Dalam kegiatan ini, Disdikpora Kudus menghadirkan 2 pemateri unggulan yakni, Kepala MA Nurul Ulum Welahan Yasifur Anjas, Ketua Lazisnu Kecamatan Welahan dan Tenaga Ahli DPRD Pati Agus Mahfud.
Dalam sambutannya, Kepala MA Nurul Ulum Welahan Yasifur Anjas memberikan materi perundang-undangan tentang kepemudaan dan manajemen kepemudaan.
Melalui kegiatan ini, menurut Yasifur Anjas, peran pemuda diharapkan bisa menambah wawasan dan kegiatan serupa dapat berjalan secara kontinu.
“Karena pemuda kalau dibekali acara seperti ini sangat bagus sekali. Faktanya, ketika diberi tanya jawab mereka langsung aktif bertanya secara kritis. Kalau ini bisa diberi wadah, tiap sekolah itu mampu mengadakan hal ini itu sangat bagus sekali,” terang Anjas.
Sementara itu, Tenaga Ahli DPRD Pati Agus Mahfud dalam memberikan materinya mengungkapkan bahwa strategi kepemimpinan dari strategi pembangunan pemuda hingga manajemen kepemimpinan pemuda sangat dibutuhkan oleh pemuda.
Disdikpora Kudus Gelar Pelatihan Dasar Kepemimpinan Pelajar dan Pemuda
Strategi pembangunan pemuda, lanjut Agus Mahfud, pemuda dapat meningkatkan capacity building (mengembangkan dan mendorong untuk berorganisasi), community development (meningkatkan kemampuan berorganisasi dan berpartisipasi dalam politik kedepannya), volunteerisme (menanamkan jiwa kesukarelaan bagi organisasi maupun individu kepemudaan) dan partnership (mengembangkan kerja sama).
Lebih lanjut, manajemen kepemimpinan pemuda diberikan agar generasi muda memiliki karakter dinamis dalam sebuah komunitas bermasyarakat, bisa lebih berkembang, memiliki daya kepemimpinan, konsultatif, partisipatif dan delegatif.
“Sirkulasi kepemimpinan itu negara harus hadir untuk mempersiapkan calon pemimpin baru yang berintegritas, memiliki nasionalisme, patriotisme dan senantiasa mengingat urgensi sejarah negaranya,” terang Agus Mahfud.
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa negara harus mempersiapkan generasi mudanya dengan baik, agar dapat berkompetisi secara kualitatif, materialis, sosialis dan kapitalis.
“Ini momennya pas. Pada 10 November 2022 itu saya haru kalau melihat lagi. Di saat bangsa melawan penjajah, kita tidak ada kekuatan dalam teknologi. Kita kekuatannya ada pada kepercayaan para kiai, ulama, tokoh agama, itu yang membuat bangsa ini kuat melawan penjajah,” tegasnya.
Para tokoh agama, terang dia, mampu memberikan kekuatan pada pemimpin bangsa seperti Soekarno, Hatta dan para pahlawan yang turut berjuang meraih kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Pihaknya berpesan kepada generasi muda untuk tetap mempelajari sejarah perjuangan bangsa untuk menghormati dan menghargai perjuangan dan jasa para leluhur dan The Founding Fathers.
“Kita jangan pernah lelah dalam mencintai Indonesia. Mencintai bangsa dan mencintai tanah air, terus membangun Indonesia sesuai di bidangnya masing-masing. Merdeka!” pungkasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)