Hari Kedua Pencarian, Bocah Hanyut di Kali Kagok Wonotingal Semarang Belum Ditemukan

Proses pencarian bocah yang hanyut di Kali Kagok Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari oleh Tim SAR Basarnas Jawa Tengah. (Facebook Basarnas Jawa Tengah/Lingkarjateng.id)

Proses pencarian bocah yang hanyut di Kali Kagok Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari oleh Tim SAR Basarnas Jawa Tengah. (Facebook Basarnas Jawa Tengah/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Hujan deras disertai petir pada Kamis sore, 11 Januari 2024 di Kota Semarang membawa berita duka. Tepatnya di Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari terdapat seorang anak yang hanyut di Kali Kagok.

Informasi yang dihimpun, anak yang hanyut bernama Alif (8), tinggal di RT 08 RW 05, Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, yang masih tercatat sebagai siswa kelas 2 di SD Negeri Wonotingal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martantono mengatakan pada pencarian hari kedua ini belum ada tanda-tanda korban di ketemukan.

“Memang sempat tadi ada temuan baju yang di indikasikan milik korban tetapi setelah di kroscek ke orang tuanya langsung ternyata bukan,” ujarnya pada Jumat, 12 Januari 2024 di tempat pertama korban hanyut.

“Jadi artinya dari tim gabungan ini sudah mempunyai skema operasi lanjutan itu nanti kami akan fokus di daerah Kali Kagok dulu sampai dengan Jumatan dan sehabis sholat Jumat apabila belum ada tanda-tanda di ketemukan kami akan bergeser di sepanjang Sungai Banjir Kanal timur,” imbuhnya.

Pihaknya akan menurunkan perahu karet dengan seluruh personil yang ada maupun sarana pra sarana (sarpras) yang di miliki BPBD, Basarnas, dan tim gabungan.

“Jadi ini relawan yang terlibat sampai dengan siang ini kurang lebih 100 orang termasuk dari pemangku wilayah pak lurah serta TNI POLRI,” jelasnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat mengkondisikan anak-anak agar tetap bermain di rumah selama masa rawan bencana. Harapannya kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sebelumnya Tim SAR melakukan penyusuran dengan tim operasi yang berjumlah 20 orang yang dibagi menjadi tiga tim, dengan sistem susur sungai dari atas ke bawah, mulai dari titik sungai Stoom hingga sungai Mrican. Kemudian dari sungai Mrican ke Sungai Kagok, titik awal hanyutnya anak tersebut dan tim ketiga melakukan pencarian hingga ke jembatan Mrican- Lamper. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version