SEMARANG, Lingkarjateng.id – Harga tomat mengalami lonjakan hingga empat kali lipat dari harga sebelumnya. Pedagang sayur di Pasar Karang Ayu Semarang, Ngatimah mengatakan, harga tomat di pasaran menyentuh angka Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
“Sebelumnya, harga Rp4.000 per kilogram,” ujarnya saat ditemui di lapak dagangannya, baru-baru ini.
Kenaikan harga tomat, katanya, sudah terjadi dalam seminggu ini. Menurutnya, hal itu disebabkan cuaca ekstrem, sehingga banyak petani yang gagal panen.
“Banyak yang busuk karena musim hujan,” ucapnya.
Senada juga disampaikan oleh Indah, pedagang Pasar Bulu Semarang. Dalam dua pekan harga tomat naik menyentuh angka Rp18.000 per kilogram.
“Harganya sekitar Rp18.000 per kilogram. Sebelumnya saya jual Rp8.500 per kilogram,” katanya.
Kenaikan harga ini membuat para pembeli mengeluh, sehingga banyak tomat yang tidak terjual.
Kasminah (60), Pedagang di Pasar Mangkang, Semarang mengaku dalam sehari biasanya bisa menghabiskan 10 kilogram tomat. Namun, saat ini banyak tomatnya yang membusuk karena sering sisa.
“Konsumen mengurangi pembelian. Biasanya banyak, tapi ini cuman beberapa butir saja,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pangan dan Pengendalian Harga Dinas Perdagangan Semarang, Sugeng Dilianto menuturkan harga tomat di Pasar Simongan memang naik di harga Rp18.000
“Harga tomat di Pasar Simongan saat ini berkisar di harga Rp16.000 hingga Rp18.000 per kilo,” ujarnya.
Kenaikan harga tomat disebabkan hama tanaman dan cuaca ekstrem yang berakibat gagal panen.
“Penyebab kenaikan harga yang jelas di pasar stok sedikit dan barangnya kecil-kecil. Daerah penyuplai tomat mengalami curah hujan tinggi menyebabkan banyak petani yang gagal panen. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhi pertumbuhan tomat, sehingga buahnya menjadi busuk. Jadi untuk pengiriman berkurang,” jelasnya.
Pihaknya pun bisa memprediksi kapan situasi ini akan terus berlangsung.
“Jadi belum bisa memprediksi sampai berapa hari akan harga tomat akan turun, karena curah hujan yang tinggi seperti ini,” ujarnya.
Dirinya pun mengimbau masyarakat membeli tomat secukupnya saja. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)