REMBANG, Lingkarjateng.id – Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini atau yang sering disebut Taman Kartini gagal direvitalisasi pada tahun ini. Kondisinya pun sangat memprihatinkan. Sejumlah wahana hiburan seperti kebun binatang mini, dunia fantasi Jurassic Park dan dermaga kayu terbengkalai setelah ditinggalkan pengelola pihak ketiga.
Padahal Taman Kartini pernah menjadi salah satu objek wisata kebanggan warga Rembang. Sayang, tempat wisata yang lokasinya tidak jauh dari kantor bupati dan DPRD setempat itu kondisinya kini seperti tempat terbengkalai.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hanya segelintir pedagang yang berjualan di tempat itu. Selain itu, sejumlah bangunan di lokasi wisata pelat merah itu banyak yang rusak. Seperti pada bangunan kios-kios yang berada di sebelah selatan bagian dalam, atapnya ada yang sudah ambrol. Kemudian bangunan untuk tempat satwa kondisinya rusak dan kumuh.
Fasilitas lain seperti mushola dan kamar mandi terkesan kurang terawat. Bahkan jetty atau dermaganya sudah tak layak dipakai, beton tiang penyangga dan alasnya runtuh. Kayunya juga telah terlihat lapuk.
Meski begitu, wisata milik Pemkab Rembang ini masih dioperasikan hingga sekarang. Di sana ada fasilitas kolam renang yang masih bisa digunakan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Mutaqin membenarkan kondisi rusaknya sejumlah fasilitas di Taman Kartini. Dia berharap ada alokasi anggaran untuk perbaikan di tahun 2024. Sebab, di tahun 2023 sudah dicoret dari daftar penataan karena adanya refocusing anggaran.
“Tahun 2023 ini sama sekali (tidak bisa) dari penganggaran untuk penataan fisik di Taman Kartini. Penataan Taman Kartini ini jelas kami berharap segera diagendakan dan dialokasikan lagi pendanaannya. Kita melihat kondisi semakin hari semakin terjadi penurunan, baik dari infrastruktur maupun kondisi bangunan semakin agak rusak,” ujarnya.
Meski kondisinya terkesan kurang terawat, hingga kini masih ada pemasukan yang didapatkan dari pengelolaan Wisata Taman Kartini.
“Pemasukan dari retribusi Taman Kartini riilnya kami tidak hafal. Tapi paling tidak kalau musim ramai, liburan sekolah seperti kemarin itu satu minggu itu kolam renang bisa mencapai Rp 4-5 juta. Kemudian untuk yang pemasukan tiket masuk dari Taman Kartini harian itu ya Rp 300 ribu, kalau Sabtu-Minggu bisa sampai Rp 800 ribu,” papar Mutaqin.
Untuk diketahui, pengunjung yang masuk ke Taman Rekreasi Pantai Kartini pada saat ini tidak ada pungutan tiket alias gratis. Kecuali untuk menikmati fasilitas kolam renang, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)