SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mengaku capaian vaksinasi booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) kini di luar target. Padahal, Dinas Kesehatan sendiri menargetkan sebanyak 25 ribu vaksin bagi nakes selesai pada akhir bulan Agustus lalu, namun meleset.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menuturkan bahwa target capaian vaksinasi bagi nakes yang meleset disebabkan karena keterlambatan sistem informasi di laman Victori Kota Semarang mengalami error.
“Sistem stok vaksin hanya bisa dimasukkan jenis Moderna. Padahal sebelumnya Kementerian Kesehatan sudah memberikan Surat Edaran bahwa booster kedua untuk nakes bisa menggunakan vaksin jenis Pfizer,” ucapnya saat kunjungan di Hotel Quest Semarang pada Senin, 5 September 2022.
Meski meleset, ia tetap optimis percepatan vaksinasi booster kedua bisa secepatnya dilakukan. Hal itu ia sampaikan lantaran sudah ada perbaikan sistem input data. Sehingga sejumlah nakes bisa seluruhnya menerima vaksin booster kedua.
“Kenapa kok bisa 50 persen lebih, padahal sesuai prediksi kita bisa selesai akhir bulan lalu. Kemarin itu posisinya aplikasi yang bisa dimasukkan cuma yang vaksin jenis Moderna. Padahal nakes bis vaksinasi booster jenis Pfizer dan Moderna. Nah, Pfizer baru bisa dimasukkan kemarin. Jadi angka real-nya baru itu,” jelasnya.
Dibolehkannya vaksin jenis Pfizer untuk booster kedua oleh Kementerian Kesehatan, menjadikan ia yakin bahwa target vaksinasi booster kedua bagi nakes bisa selesai akhir bulan depan.
Bahkan ia meminta kepada fasilitas kesehatan (faskes) baik Puskesmas atau pun rumah sakit bahkan sentra vaksinasi untuk segera melakukan vaksinasi booster kedua menggunakan jenis Pfizer dengan ketentuan setengah dosis.
Selain percepatan vaksinasi booster kedua untuk nakes, Hakam menekankan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga melakukan percepatan vaksinasi booster untuk masyarakat umum. Bahkan saat ini, permintaan vaksinasi booster untuk masyarakat umum meningkat cukup signifikan, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Sekarang ini posisinya ada Sinovac dan Pfizer. Yang lainnya kosong. Setiap hari kita selalu sampaikan di Instagram kita, capaian vaksin, berapa kasus yang terkonfirmasi, dan stok vaksin yang saat ini tersedia,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)