Dukung Program Ayo Berdenting, Pj Bupati Pati Targetkan Zero Stunting

Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro. (Dok. Humas Pemkab Pati/Lingkarjateng.id)

Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro. (Dok. Humas Pemkab Pati/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idPemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bertekad menurunkan angka stunting dengan mengandalkan program Ayo Berdenting untuk mengidentifikasi kasus balita gagal tumbuh dan segera dilakukan intervensi penanganannya.

Program Ayo Berdenting merupakan kepanjangan dari aktual, yakin, objektif bersama identifikasi stunting. Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro juga telah meresmikan Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu sebagai pilot project program tersebut.

“Program ini menjadi salah satu strategi kami untuk menekan angka kasus stunting di Pati,” kata Pj Bupati Pati Henggar.

Deteksi Dini Balita Stunting, Pemkab Pati akan Buat Aplikasi Basuh Stupa

Pihaknya menyampaikan bahwa Pemkab Pati bersama Polri berkomitmen untuk menekan angka stunting hingga nol persen atau zero stunting. Program Ayo Berdenting diharapkan bisa menjaring anak-anak yang terindikasi stunting sehingga bisa segera ditangani dengan intervensi pemberian gizi seimbang.

Pj Bupati Pati Henggar menyebut Desa Tlogosari ditunjuk sebagai percontohan pelaksanaan program Ayo Berdenting karena memiliki angka stunting tinggi yakni mencapai 35 orang.

Penyebab tingginya kasus stunting atau tengkes di desa setempat tidak hanya karena kondisi fisik anak. Akan tetapi juga karena bisa disebabkan pola asuh dan perhatian orang tua yang masih kurang karena minimnya pengetahuan.

Dukung Komitmen Pemkab, Diskominfo Pati Suarakan Pencegahan Stunting

Ia menyebut bahwa pola asuh anak harus diperhatikan karena anak-anak sering sulit makan. Apalagi jika orang tuanya tidak memberikan perhatian lebih.

Seperti diketahui, pembangunan di bidang kesehatan merupakans salah satu fokus Pemkab Pati. Pj Bupati Pati Henggar menargetkan tahun 2025 nanti dapat menaikkan derajat kesehatan masyarakat.

“Perlu kita ketahui bersama, sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 yaitu naiknya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu dan bayi, serta menurunnya prevalensi undernutrisi pada balita,” terangnya saat membuka Rakor Bidang Kesehatan pada Senin, 13 Maret 2023. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version