DPRD Pati Muslihan Ingatkan Masyarakat Hindari Money Politic

DPRD Pati Muslihan Ingatkan Masyarakat Hindari Money Politic

POTRET: Anggota Komisi A DPRD Pati, Muslihan. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang kerap kali diwarnai dengan kecurangan, membuat anggota DPRD Pati, Muslihan meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada.

Menurutnya berbagai kecurangan dapat mencederai demokrasi yang berasas Luberjurdil yaitu langsung, bebas, jujur, dan adil. Masyarakat khususnya warga Kabupaten Pati pun diharapkan dapat memilah mana yang benar dan yang salah terkait Pemilu.

“Memang kerjasama antara pelaksana penyelenggara Pemilu dan peserta Pemilu harus bahu-membahu, menyadarkan masyarakat supaya demokrasi itu berjalan sesuai demokrasi tanpa adanya money politic,” kata Muslihan, baru-baru ini.

Anggota DPRD Pati Muslihan memberikan contoh yang harus dihindari dalam politik, yaitu money politic. Meski pelanggaran ini tak bisa dielakkan dalam benak masyarakat ketika Pemilu, Muslihan berharap sebisa mungkin hal ini harus dihindari oleh masyarakat.

Muslihan meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak lain.

“Harapan kami memang itu harus dihindari. Persoalan ini kembali kepada kesadaran masyarakat dan masing-masing peserta Pemilu. Memang tidak bisa dikesampingkan, pandangan masyarakat secara umum seperti money politic tidak bisa dielakkan,” tambahnya.

Meskipun hal ini cukup sulit dielakkan, anggota Komisi A DPRD Pati ini yakin dengan sosialisasi dan dukungan dari berbagai pihak, maka money politic dapat dihindari. Sehingga, menurutnya, demokrasi yang sehat akan terlaksana dengan pilihan wakil rakyat yang sesuai dengan hati nurani.

“Untuk menjaga demokrasi kita berjalan dengan benar. Artinya, bukan money politic yang diandalkan dalam Pemilu. Akan tetapi bagaimana cara kita bisa memberikan harapan besar kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menilai calon yang sesuai dengan harapan mereka. Oleh karena itu, akan terwujud adanya Pemilu yang adil, damai, jujur, bersahaja, dan bermartabat,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version