DLH Kendal Imbau Masyarakat Tak Buang Sampah Sembarangan

BERSIH-BERSIH: Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal sedang membersihkan sampah di area Taman Kota Weleri, Kendal pada Selasa, 14 November 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

BERSIH-BERSIH: Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal sedang membersihkan sampah di area Taman Kota Weleri, Kendal pada Selasa, 14 November 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. 

Sebelumnya Kepala DLH Kendal, Aris Irwanto, menyampaikan bahwa produksi sampah di Kabupaten Kendal setiap harinya mencapai 410 ton sementara yang dapat ditangani hanya sekitar 180 ton. 

“Lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Dengan bersama-sama menjaga, merawat dan memelihara kebersihan lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu kebersihan di sepanjang jalan di Kabupaten Kendal tidak lepas dari peran serta para petugas kebersihan dalam hal ini petugas penyapu jalanan.

Sebanyak 230 Ton Sampah di Kendal Belum Tertangani Maksimal

Salah satunya, Eni fitrianingsih, warga Desa Rowobranten, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal. Sebagai petugas penyapu jalanan dirinya memulai aktivitasnya setiap pukul lima pagi untuk menyapu sampah di jalanan.

“Saya kerja menyapu dari jam lima sampai jam sembilan pagi. Terus nanti siang sekitar jam dua sampai jam rmpat sore datang lagi untuk menyapu jalanan,” jelasnya.

Meski harus berangkat pagi buta, Eni mengaku senang dan tidak mengeluh dalam pekerjaannya. Namun ia juga berharap masyarakat mempunyai kesadaran lebih agar tidak membuang sampah sembarangan.

“Ya sudah tugas saya menyapu jalanan. Tapi kadang sedih melihat orang membuang sampah sembarangan. Kadang juga susah membersihkannya karena ada yang masuk ke selokan juga,” bebernya.

Senada, Jumadi, warga Desa Pamriyan, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal yang setiap harinya menyapu di sepanjang jalan di Kecamatan Weleri ini mengaku kadang mengalami kesulitan saat membersihkan sampah. 

“Ya kalau sampahnya banyak itu susah, apalagi kalau malamnya habis hujan nyapunya susah, karena sampahnya pada nempel jadi harus dipunguti,” ungkapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version