Dituntut Kuasai TIK, 368 Calon PPK Pemilu 2024 di Batang Jalani Tes CAT

MENINJAU: Divisi Sisdiklih Parmas dan SDM KPU Batang, Laila Hamidah, saat meninjau pelaksanaan tes CAT calon PPK Pemilu 2024 pada Selasa, 6 Desember 2022. (Dok. Web Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

MENINJAU: Divisi Sisdiklih Parmas dan SDM KPU Batang, Laila Hamidah, saat meninjau pelaksanaan tes CAT calon PPK Pemilu 2024 pada Selasa, 6 Desember 2022. (Dok. Web Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

BATANG, Lingkarjateng.id – Persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batang menggelar Computer Asisted Test (CAT) bagi para calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Selasa, 6 Desember 2022. Tercatat 368 mengikuti tes CAT setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

KPU Batang bekerjasama dengan SMK Negeri 1 Batang dalam menyelenggarakan ruang tes. Karena ada 6 ruang laboratorium komputer, sehingga dapat menampung seluruh peserta tes. Pelaksanaan tes digelar dalam tiga sesi, yakni pertama 153, kedua 132 dan ketiga 75 orang.

Divisi Sosial Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Sisdiklih Parmas dan SDM) KPU Batang, Laila Hamidah, menyampaikan bawah salah satu tes yang diwajibkan oleh calon PPK adalah tes kompetensi teknologi informasi.

“Nanti kalau mereka sudah lolos dan jadi anggota Badan Ad Hock PPK, akan berhadapan langsung dengan berbagai layanan berbasis teknologi informasi seperti Sidalih yaitu aplikasi untuk pemutakhiran data pemilih, untuk menghasilkan Daftar Pemilih Tetap (DPT),” jelasnya.

Ia mengatakan, jika petugas PPK tidak memahami teknologi informasi, tentu akan tertinggal jauh.

“Meskipun ada petugas PPK yang berusia lebih senior, tetap harus mau belajar teknologi informasi untuk memudahkan tugasnya. Beda dengan generasi milenial, yang sudah akrab dengan gawai sejak kecil, pasti bagi mereka lebih piawai,” tegasnya.

Salah satu peserta tes, Deni mengatakan, di era digital telah menjadi hal wajar karena seluruh aktivitas masyarakat sudah memanfaatkan perantara teknologi informasi.

“Saya pasti siap menggunakan teknologi informasi, misalnya memanfaatkan aplikasi. Apalagi sekarang semua aktivitas sudah dilakukan secara digital,” ungkapnya.

Dirinyuna juga mendukung pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan Pemilu.

“Dengan menggunakan telepon pintar, pendataan akan lebih efisien karena petugas tidak perlu membawa kertas terlalu banyak. Tapi untuk pelaksanaan pencoblosan ya tetap pakai kertas,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version