PATI, Lingkarjateng.id – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang disebabkan oleh virus, akhir-akhir ini marak menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia. Untuk mengantisipasi maraknya PMK di Kabupaten Pati, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati mengambil beberapa langkah antisipasi.
Ditemui di Pasar Hewan Margorejo pada Jumat Pagi, Kepala Dispertan Pati, Niken Tri Meiningrum mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyurati petugas lapangan terkait penyakit PMK ini.
Selain itu, pihaknya juga mengaku telah memerintahkan jajaran terkait untuk mengedukasi masyarakat terutama peternak dan juga pedagang agar waspada dan mengenali tanda-tanda PMK pada hewan ternak.
Menurut keterangannya, penyakit mulut dan kuku ini cukup tinggi penularannya. Ia menuturkan bahwa, penyakit ini cukup berbahaya karena dapat membuat ternak mati dan merugikan peternak.
“Kami sudah menyampaikan surat kepada semua petugas yang ada di lapangan terkait penyakit PMK, karena penularan penyakit ini cukup cepat, tingkat penularan cukup tinggi sehingga harus kita antisipasi sejak awal. Butuh komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada para peternak, para pedagang, dan para jagal, untuk mengetahui PMK yang cukup berbahaya,” tuturnya.
Meski penularan PMK sesama ternak cukup tinggi, yakni antara 90% hingga 100%, namun ia mengungkapkan bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang menemukan tanda-tanda penyakit PMK pada hewan ternak agar segera melapor kepada petugas di wilayah masing-masing guna mengantisipasi penularan yang lebih luas. (Lingkar Network | Lingkar TV)