KENDAL, Lingkarjateng.id – Pengelolaan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Kabupaten Kendal masih belum optimal sehingga diperlukan upaya peningkatan agar pendapatan serta tata kelola LPM lebih efektif dan efisien.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Alwi, menyebutkan ada sekitar 34 LPM di Kabupaten Kendal, namun menurutnya pengelolaan LPM masih stagnan dan proses pembagian kerja masih belum dapat berjalan dengan maksimal.
“Hal tersebut karena pengelola terpilih belum memahami betul apa saja yang menjadi tanggung jawab, wewenang dan kewajibannya,” ujar Alwi.
Alwi menerangkan, pengelolaan LPM perlu dikembangkan dengan mengutamakan upaya peningkatan, pencegahan, dan pemeliharaan melalui inovasi yang efektif.
“Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Kata kuncinya adalah hal yang baru, pembaharu dan penemuan baru,” terangnya.
Menurut Alwi, persoalan pangan dapat dikatakan rumit dan sangat kompleks, mulai dari hulu sampai ke hilir. Serta harus melibatkan berbagai sektor, karena pangan merupakan hajat hidup orang banyak dan merupakan kebutuhan primer setiap manusia.
Alwi menegaskan, tujuan pengembangan LPM diantaranya adalah untuk meningkatkan volume stok cadangan pangan di kelompok lumbung pangan masyarakat, untuk menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggotanya terutama yang mengalami kerawanan pangan.
“Selain itu tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan pengelola dan anggota kelompok dalam pengelolaan lumbung pangan masyarakat, dan meningkatkan fungsi kelembagaan lumbung pangan masyarakat dalam penyediaan pangan secara optimal dan berkelanjutan,” paparnya.
Sedangkan untuk mencapai kinerja dan tujuan LPM, pelaksanaan kegiatan peningkatan LPM dilakukan capaian kinerja jangka pendek 60 hari, jangka menengah 6 bulan dan jangka panjang 18 bulan.
“Capaian kinerja jangka pendek, yakni tersedianya pedoman pemimbingan, pengawasan dan arahan, terwujudnya komitmen optimalisasi dalam pengelolaan LPM yang baik dan terarah. Serta terbentuknya forum komunikasi LPM di Kabupaten Kendal,” bebernya.
Sementara untuk capaian kinerja jangka menengah dalam jangka enam bulan adalah tersedianya hasil evaluasi optimalisasi pengelolaan LPM, data yang akurat, stabilitas harga pangan, tersedianya cadangan pangan masyarakat dan berjalannya kegiatan usaha ekonomi produktif kelompok atau organisasi LPM.
“Untuk capaian kinerja jangka panjang, yaitu tersedianya hasil evaluasi organisasi LPM yang profesional dan tangguh, tersedia data yang akurat stabilitas harga pangan, tersediannya cadangan pangan masyarakat dan berjalannya kegiatan usaha ekonomi produktif kelompok atau organisasi LPM,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)