Diskominfo Pati Ajak Pengguna Medsos Hindari Oversharing Informasi

Kepala Diskominfo Pati, Ratri Wijayanto. (Facebook Diskominfo Pati/Lingkarjateng.id)

Kepala Diskominfo Pati, Ratri Wijayanto. (Facebook Diskominfo Pati/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kehadiran media sosial memudahkan masyarakat untuk berbagi segala bentuk informasi maupun berdiskusi secara online. Namun kemudahan akses ini kadang membuat orang tidak menyadari jika sudah oversharing.

Oversharing adalah salah satu dampak dari penggunaan media sosial yang dapat berakibat buruk baik pada penggunanya maupun orang-orang di sekitar. Untuk itu Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pati mengajak masyarakat untuk menyaring informasi sebelum diunggah ke media sosial.

Kepala Diskominfo Pati, Ratri Wijayanto, menjelaskan bahwa kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan media sosial sebagai media komunikasi maupun berbagi informasi perlu dikontrol agar tidak oversharing.

Diskominfo Pati Imbau Masyarakat Waspadai Kejahatan Siber

Oversharing merupakan perilaku pengguna media sosial yang membagikan konten secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan bahaya. Bisa saja informasi yang diunggah dimanfaatkan orang jahat untuk mengetahui perilaku penggunanya kemudian digunakan untuk menipu orang lain,” terangnya.

Ratri tak memungkiri peningkatan penggunaan internet dapat memicu seseorang untuk dengan mudah membagikan informasi. Padahal tidak semua informasi bisa dipublikasikan untuk semua orang. Ada beberapa informasi pribadi yang sebaiknya disimpan agar terhindar dari kejahatan siber.

“Agar tidak oversharing pengguna media sosial harus mempertimbangkan konten yang akan diunggah, apakah konten yang akan dipublikasikan mengandung informasi yang terlalu pribadi atau bisa diketahui semua. Informasi pribadi ini misalnya data kependudukan, nomor-nomor penting, maupun akun perbankan,” bebernya.

Cegah Kecanduan Gadget, Diskominfo Pati Ajak Warga Terapkan Digital Detox

Selain memilah dan memilih informasi yang bisa dibagikan, lanjut Ratri, pengguna media sosial juga hendaknya tidak bertindak emosional. Pasalnya jika seseorang terbawa informasi bisa berkemungkinan membagikan hal-hal yang seharusnya tetap dijaga privasinya.

“Namun yang lebih penting adalah punya kontrol batas dalam menggunakan internet dan media sosial. Bisa dengan menyibukkan diri dunia nyata, misalnya menkuni hobi, sehingga meminimalisir kegiatan bermedia sosial,” bebernya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version