SALATIGA, Lingkarjateng.id – Komandan Korem (Danrem) 073 Makutarama (MKT) Salatiga, Kolonel Inf Purnomosidi merasa tersinggung atas pernyataan anggota DPR RI, Effendi Simbolon yang mengatakan TNI adalah gerombolan. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak pantas untuk disampaikan.
“Secara pribadi maupun sebagai jabatan Danrem 073 MKT saya sangat tersinggung dan marah atas pernyataan anggota DPR RI yang tidak pantas untuk dikatakan terhadap TNI. Kami sangat marah dan tersinggung,” ungkap Kolonel Purnomosidi saat ditemui di Makorem 073 MKT Salatiga pada Selasa, 13 September 2022.
Danrem 073 MKT Salatiga juga menyatakan agar Dandim di jajaran 073 MKT yang berada di dua eks Karesidenan Semarang menyatakan sikap bersama membela TNI. Ia juga mengharapkan dukungan dari masyarakat, tokoh agama, dan media massa mengecam pernyataan anggota DPR RI yang menuding TNI dengan pernyataan seenaknya.
”Pernyataan ES anggota DPR RI tidak pantas sebagai wakil rakyat. Kalau TNI tidak solid dan dikatakan gerombolan, tentu negara ini sudah hancur. TNI tetap solid dan loyal kepada NKRI,” tandas Kolonel Purnomosidi.
Pernyataan keras juga dilontarkan Komandan Kodim (Dandim) 0714 Salatiga Letkol Ade P Siregar. Menurutnya, apa yang dilontarkan Effendi Simbolon (ES) di Forum intelektual DPR RI sangat tidak patut dan bukan contoh yang baik.
“Saya sebagai seorang prajurit yang digembleng untuk membela NKRI, atasan, kesatuan, dan harga diri merasa panas dengan ucapan tersebut. Kami harus bisa mengendalikan diri,” ungkap Dandim 0714 Salatiga.
Letkol Ade P Siregar mengungkapkan dirinya tidak akan mengambil langkah melampaui pimpinan TNI. Peristiwa ini sangat menyinggung TNI dan tidak terima dengan sikap oknum anggota DPR RI yang telah merendahkan pimpinan tertinggi TNI di forum Komisi I DPR RI.
“Siapapun yang dihina akan melawan,” tandasnya.
Diketahui, pada 5 September 2022 lalu, anggota Komisi 1 DPR RI, Effendi Simbolon dalam rapat kerja bersama TNI mengatakan pimpinan TNI tidak kompak dan tidak harmonis. Bahkan, ia menilai TNI seperti gerombolan tidak ada kepatuhan. Pernyataan ini memicu reaksi rakyat dan kalangan prajurit TNI. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)