KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Jenjang SD. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan tahun ajaran baru yang akan mulai menerapkan IKM di sekolah.
Kepala Seksi Kurikulum Disdikpora Kudus Afri Shofianingrum menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk mendampingi kepala sekolah SD yang akan menerapkan IKM di sekolahnya. Kepala Sekolah yang ikut dalam kegiatan ini pun berasal dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus.
“Kegiatan pendampingan IKM ini sasarannya yaitu seluruh kepala sekolah SD di Kabupaten Kudus yang akan menerapkan IKM pada tahun ajaran baru,” katanya.
Total ada sebanyak 401 SD di Kudus yang akan menerapkan IKM pada tahun ajaran 2022/2023 nanti. Kemudian ada sebanyak 21 SD di Kabupaten Kudus yang menjadi Sekolah Penggerak.
Kegiatan pendampingan IKM bagi kepala sekolah SD ini sendiri diadakan di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus selama empat hari. Pelaksanaanya yakni berlangsung pada tanggal 29-30 Juni serta tanggal 1 dan 4 Juli 2022.
“Kami adakan kegiatan ini selama empat hari,” ucapnya.
Jadwal pelaksanaan kegiatan ini dibagi berdasarkan wilayah per kecamatan serta jalur pendaftaran IKM. Dalam sehari, ada tiga kecamatan yang mengikuti kegiatan pendampingan tersebut.
“Kami bagi untuk sehari ada perwakilan dari tiga kecamatan. Sementara hari Senin (4/7) itu yang hadir merupakan sekolah yang mendaftar IKM dari jalur mandiri berubah,” terangnya.
Narasumber yang mengisi materi pendampingan IKM tersebut berasal dari Pengawas SD. Mengingat, para pengawas juga yang akan mengawasi pelaksanaan IKM di sekolah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyiapkan sekolah yang akan menggunakan IKM pada tahun ajaran baru. Kami ingin memastikan saat tahun ajaran baru nanti semuanya sudah siap,” ungkapnya.
Tahun ajaran baru 2022/2023 sendiri akan dimulai pada tanggal 11 Juli 2022 nanti. Penerapan IKM ini akan mulai dilakukan untuk kelas I dan kelas IV SD.
Pihaknya berharap, para kepala sekolah SD bisa memahami dengan tepat penerapan IKM di sekolah masing-masing.
“Kami berharap, setelah kegiatan ini semoga para kepala sekolah sudah paham apa yang harus disiapkan. Jadi ketika masuk tahun ajaran baru, bisa mengimplementasikan di sekolahnya,” pungkasnya. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Lingkarjateng.id)