Diarak Emak-emak, Kader PKS Mantab Maju Pilwalkot Salatiga 2024

pks emak emak

KEMBALIKAN FORMULIR : Bakal calon wali kota Salatiga Budi Santoso didampingi puluhan emak-emak mengembalikan berkas pendaftaran di Kantor DPD PKS Salatiga, Sabtu (8/6). (Angga Rosa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Budi Santoso diarak emak-emak saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota ke tim penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota PKS dan Gerindra, pada Sabtu, 8 Juni 2024.

 Diketahui Budi Santoso yang kini masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Salatiga periode 2019-2024. Ia telah melamar ke beberapa partai politik, diantaranya PDIP, Gerindra, PKS.

“Saya sengaja mengajak kelompok emak-emak dalam pengembalian formulir ke PKS karena ada kedekatan khusus. Mereka ini pelaku UMKM binaan dan konstituen saya selama menjabat anggota DPRD Salatiga dan teman-teman sekolah dulu,” kata politisi senior PKS ini, Sabtu, 8 Juni 2024.

Budi menyatakan, dirinya telah memiliki relawan yang diberi nama Teman Budi  dari unsur pecinta tanaman hias.

“Saya datang ke Kantor DPD PKS Salatiga dengan membawa tanaman Jemani yang artinya jejeg imane (lurus imane). Lalu saya naik mobil Wuling bermakna agar manakala terpilih (wali kota) menjadi orang yang eling (ingat) pada rakyat,” ucapnya.

Budi menyebutkan, selama ini memang memiliki kedekatan khusus dengan pelaku UMKM. Besar harapannya, apabila terpilih ingin mengembangkan sektor UMKM karena dinilai merupakan identitas Salatiga. Meski begitu, tetap memperhatikan hal lain khususnya birokrasi ramah investor.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Salatiga Latif Nahari mengatakan, munculnya sosok Budi Santoso dari kader internal partai dinilai memiliki kecocokan.

Budi telah lama mengabdi kepada masyarakat dengan menjadi anggota DPRD Kota Salatiga selama tiga periode.

“Jadi kalau beliau (Budi Santoso) naik kelas di eksekutif tentu pas. Pengalaman tiga periode sudah terbukti. Terlebih, beliau itu senior saya dan pendiri PKS Salatiga, artinya tidak kosongan (berpengalaman),” ujarnya.

Latif mengaku, meski muncul kader internal yang cukup potensial bukan berarti kandidat telah final. PKS kata dia, akan melakukan fit and proper test dan berkoordinasi dengan DPW PKS Jawa Tengah.

“Langkah selanjutnya setelah pengembalian formulir, kami koordinasikan dulu dengan DPW PKS Jawa Tengah dan DPP. Setelah itu, baru kami tetapkan tahapan selanjutnya,” ujarnya.

Terkait pendukung Budi Santoso dari kelompok emak-emak, Latif menilai hal itu sebagai langkah cerdas. Sebab, secara peta politik di Salatiga jumlah pemilih perempuan mencapai sekitar 75 persen.

“Pemilih perempuan di Salatiga jumlahnya lebih banyak dari laki-laki. Jadi kalau Pak Budi menggalang dukungan dari kalangan emak-emak merupakan langkah yang cerdas,” tegasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version