SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Jawa Tengah, Rinto Subekti, menyebut manuver yang dilakukan oleh Moeldoko dinilai ingin menggagalkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) Pemilu 2024. Gerakan Moeldoko dianggap sebagai pengecut lantaran ingin mengganggu Partai Demokrat.
Ucapan tersebut ia lontarkan, merespons pengajuan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terkait kasus kudeta Partai Demokrat oleh Kepala Staff Presiden (KSP) Moeldoko.
“Sebelumnya, perseteruan antara Moeldoko melawan Ketum Demokrat saat ini (Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/red) dimenangkan oleh putra mantan Presiden SBY tersebut,” ungkapnya saat ditemui di PTUN Semarang, pada Selasa, 4 April 2023.
Buntut KLB Deli Serdang, Demokrat Pati Ajukan Permohonan Perlindungan Hukum ke PN
Terkait novum atau bukti baru yang diajukan oleh pihak Moeldoko, kata dia, hanya mengada-ada saja, kliping yang diajukan itu hanya kutipan dari koran.
“Hal itu dinilai sebatas dagelan saja dan tujuannya mengganggu laju Partai Demokrat,” ucapnya.
Rinto juga menilai upaya yang dilakukan Moeldoko itu sebagai cerminan jiwa pengecut dan seharusnya tak ada dalam darah seorang purnawirawan TNI.
“Melihat Pak Moeldoko yang merupakan petinggi purnawirawan TNI, tak punya jiwa kesatria. Jiwa cemen, tidak siap membuat partai tapi malah ada upaya membegal Partai Demokrat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ketum Partai Demokrat Jateng bersama dengan anggota Fraksi di DPRD Jateng dan kader partai mendatangi PTUN Semarang. Kedatangannya itu untuk meminta permohonan perlindungan hukum akibat buntut panjang dari adanya penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada tanggal 05 Maret 2021, dengan mengubah AD/ART Partai Demokrat oleh KSP Moeldoko yang dinilai ilegal oleh para elite Partai Demokrat.
“Tujuannya menyerahkan surat ke MA melalui PTUN. Surat tersebut berisi permohonan perlindungan hukum atas kepemimpinan sah Ketum AHY,” sebutnya.
Sementara itu berkaitan dengan pencapresan, Rinto berharap Ketum AHY bisa menjadi Cawapres berdampingan dengan Capres Anies Baswedan. Sementara, target kursi di Jateng, per daerah pilihan (dapil) harus mendapatkan minimal 1 kursi. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)