DEMAK, Lingkarjateng.id – Intensitas curah hujan di beberapa daerah sangat tinggi, terkhusus di Kabupaten Demak hingga membuat debit air Sungai Wulan terus bertambah bahkan mengalami limpas atau peluapan.
Begitu juga kondisi debit air di Bendung Wilalung yang merupakan bendungan yang membagi aliran air menuju ke Sungai Juwana maupun Sungai Wulan mengalami overload air hingga limpas ke area jalan.
Operatror Pemeliharaan (OP) Bendungan Wilalung, Karno mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari wilayah Bendung Klambu bahwa kondisi debit air saat ini sangat tinggi, hingga mencapai 1100 meter kubik.
“Untuk kondisi siang sampai sore ini debitnya tinggi mencapai 1100,” kata Karno, saat ditemui di posko, Jumat, 15 Maret 2024.
Karno juga mengatakan debit air sempat mengalami penurunan di Bendung Dumpil pada pukul 13.00 WIB. Di Bendung Wilalung sendiri, Ia juga melakukan pengecekan setiap satu jamnya.
“Tadinya 403 dan ini jam 13.00 WIB sudah mencapai 333 ada penurunan tapi saya rasa masih tinggi,” ujarnya.
Karno juga menjelaskan bahwa di Bendung Wilalung terdapat 11 pintu, yakni 2 pintu mengarah ke Sungai Wulan dan 9 pintu mengarah ke Sungai Juwana.
“Untuk pintu Bendung Wilalung semuanya 11 pintu modelnya later L yang aktif ke arah Juwana itu pintu 6, 7 dan 8, pintu 6 dan 7 itu elektri dan pintu 8 itu manual itu yang masih aktif menuju ke Juwana,” jelasnya.
Dua pintu yang mengarah ke Sungai Wulan posisi terbuka penuh, banyak sekali sampah yang tersendat di pintu tersebut.
Karno mengatakan untuk yang 2 pintu mengarah ke Sungai Wulan tersebut terpantau terbuka sepenuhnya.
“Itu sudah netral ibaratnya sudah off tidak bisa digunakan lagi,” ujarnya.
Menurut Karno, usia Bendung Wilalung sudah sangat tua dan sudah waktunya istirahat. (Lingkar Network | M Burhanudin Aslam – Lingkarjateng.id)