PATI, Lingkarjateng.id – Era digital membuat masyarakat mau tak mau bersinggungan dengan penggunaan alat elektronik untuk menunjang pekerjaan, media belajar hingga sarana untuk mendapatkan hiburan. Namun, keseharian berada di depan layar gawai bisa memicu penurunan kesehatan khususnya kesehatan mental. Oleh karena itu sesekali masyarakat perlu melakukan digital detox.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pati, Ratri Wijayanto, mengatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk menahan diri tidak menggunakan alat elektronik apapun.
“Upaya ini bukan berarti tidak menggunakan alat elektronik seperti handphone, laptop, dan komputer sama sekali tetapi lebih kepada menggunakan alat elektronik untuk hal-hal penting dan perlu saja,” ujarnya.
Digital detox, jelas Ratri, merupakan upaya agar masyarakat tidak kecanduan dalam menggunakan gadget. Pasalnya, ia tak memungkiri fenomena masyarakat yang lebih banyak fokus beraktivitas menggunakan alat digital dan abai dengan kondisi sekitar atau bahkan dengan kesehatan.
“Dengan digital detox kita bisa memiliki waktu luang lebih banyak, memiliki kegiatam di dunia nyata. Mengurangi kecemasan karena membandingkan diri dengan orang lain yang diunggah di media sosial, serta membuat hidup lebih tenang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ratri juga membagikan upaya-upaya yang bisa dipraktikkan untuk memulai digital detox. Pertama dengan membiasakan tidak menggunakan alat elektronik ketika bangun tidur. Kedua tidak perlu menyalakan semua notifikasi aplikasi sehingga memicu keinginan untuk menggunakan handphone.
“Kurangi jumlah platform yang digunakan dan tentukan waktu yang cocok untuk berhenti melihat ponsel dan laptop,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)