PATI, Lingkarjateng.id – Kondisi banjir tampaknya tak menyurutkan semangat warga Desa Tondomuluyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati untuk tetap bekerja. Di tengah kepungan banjir yang sudah sepuluh hari merendam permukiman, beberapa warga memanfaatkan momen ini untuk menawarkan ojek truk.
Ketinggian air yang mencapai hampir satu meter membuat motor yang melintas tidak berani menerjang banjir. Hal ini lah yang dimanfaatkan warga untuk menawarkan jasa ojek truk.
Salah satu warga setempat, Sujimin, mengaku sudah seminggu lebih menekuni pekerjaan dadakan jasa ojek truk ini.
“Karena jalan banjir, banyak motor tidak berani melintas. Daripada memutar arah, apalagi lewat Juwana macet, jadi banyak yang mau,” ucapnya, pada Selasa, 10 Januari 2023.
Penggunan jasa ojek truk truk ini didominasi masyarakat dari Kecamatan Winong, Jakenan dan Pucakwangi yang hendak pergi bekerja ke Pati Kota ataupun ke Juwana.
Tak sendirian, Sujimin dibantu tiga rekannya yang berperan sebagai kenek dan sopir. Ia mengaku mendapatkan pendapatan bersih hingga satu juta rupiah.
“Sehari bisa 15 kali bolak-balik. Per motor tarif 15 ribu. Daripada mereka putar arah, mending ojek saja. Kalau pagi paling ramai di sebelah selatan karena jam berangkat kerja,” tambahnya.
Sementara itu, Joni, salah seorang warga yang melintas menuju Kecamatan Winong, mengaku kaget dengan tingginya air yang menggenang di badan jalan. Alhasil, daripada putar arah, dirinya berserta istri memilih untuk menggunakan jasa ojek truk.
“Enggak apa-apa, daripada putar arah. Kaget juga kok airnya ternyata tinggi,” ujarnya.
Selain di Tondomuluyo, warga dari Desa Tanjang, Kecamatan Gabus dan Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen juga memanfaatkan banjir untuk wisata perahu. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)