SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pengawasan terhadap puluhan ritel dalam rangka intensifikasi pengawasan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri mulai dilakukan. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, Sandra M.P Linthin mengungkapkan, telah melakukan sampling di daerah yang banyak menjual makanan takjil di tempat keramaian tiap kabupaten/kota. Dari pengecekan itu, terdapat 7 sampel positif mengandung bahan berbahaya, yakni 4 sampel positif rhodamin B dan 3 sampel positif formalin.
“Produk pangan yang positif Rhodamin B ada kerupuk, es kelapa dan bolu pelangi. Sedangkan positif Formalin itu seperti mi pada bakso, ikan teri yang ditambahkan pada botok (olahan dari kelapa),” ungkap Sandra.
Disinggung mengenai dampak bahan berbahaya tersebut kepada kesehatan tubuh, Sandra menyebut efek yang ditimbulkan tidak akan berdampak secara langsung. Namun, dapat muncul setelah empat tahun berjalan apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus.
BBPOM Semarang Musnahkan Ribuan Obat Ilegal Senilai Ratusan Juta
Selain melakukan sampling, pihaknya juga melakukan peninjauan terhadap ritel-ritel. Dari total 67 ritel yang diperiksa pada pekan ini, sebanyak 32 (47 persen) sarana Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK).
Ada 104 item produk dengan total jumlah produk TMK ada 585 buah yang terdiri dari 83 rusak, 141 expired (ED) dan 362 Tanpa Izin Edar (TIE).
“Terbanyak adalah pangan tanpa izin edar (362). Lebih banyak bahan tambahan makanan bukan produk jadi, misal ovalet yang biasa dipakai buat kue, terus ada pewarna dan Monosodium Glutamate atau micin,” kata Sandra.
Sedangkan kemasan yang rusak, lanjut Sandra, semua temuan yang telah didapat sudah dimusnahkan. Terbanyak adalah susu kaleng, sarden dan buah kaleng.
“Kemudian expired masih sama dari tahun ke tahun, jenis makanan ringan atau snack, terus saus juga,” lanjut dia.
Sebagai informasi, intensif pengecekan ini telah dilakukan dari 28 Maret dan akan terus berlanjut hingga satu pekan usai Hari Raya Idul Fitri. Dirinya berharap, kualitas pangan olahan yang beredar di tingkat distributor atau supermarket baik jenis pangan takjil maupun lainnya menunjukkan kualitas yang terus meningkat dari tahun ke tahun. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)