Bentrokan Antar Desa di Jepara, Gus Haiz Imbau Warga Kendalikan Diri

Bentrokan Antar Desa di Jepara, Gus Haiz Imbau Warga Kendalikan Diri

BERDIALOG: Ketua DPRD Jepara Bersama Kapolres dan tokoh masyarakat berdialog dengan warga setempat. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Warga Desa Muryolobo dan Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara terlibat bentrokan pada Minggu (15/5) malam. Kejadian itu imbas dari tewasnya seorang pemuda asal Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari yang terjadi pada Minggu (15/5) pukul 17.30 WIB di Pasar Gandu Kecamatan Nalumsari. Kedua desa tersebut saat ini kondisinya tengah mencekam.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Kapolres Jepara, dan Danramil Jepara bersama jajaran serta Petinggi, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat setempat pun langsung terjun menuju ke tempat kejadian guna meredam aksi yang tidak diinginkan.

“Harapan kami, semua warga Desa Ngetuk dan Desa Muryolobo untuk menahan diri. Serahkan kepada jajaran Polres dan kami dari DPRD akan mengawal sampai tuntas dan adil,” ungkap Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif atau yang akrab disapa Gus Haiz.

Tawuran di jepara, 1 pemuda tewas dengan luka di leher

Gus Haiz berpesan kepada pihak kepolisian untuk bergerak cepat dalam menangkap para pelaku dan juga meningkatkan keamanan di kedua desa agar kembali kondusif.

“Kami mendorong pihak kepolisian sebagai aparat penegak hukum untuk bertindak cepat menangkap para pelaku dan juga menjaga keamanan untuk mewaspadai aksi balas dendam kedua belah pihak agar kembali kondusif,” ungkapnya. 

Ia juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak meng-upload foto-foto korban di media sosial dan membesarkan-besarkan peristiwa tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan keresahan dan kebencian di masyarakat dan juga meredam berita hoax yang menyebar di masyarakat. 

Gus Haiz Ajak Generasi Muda Lestarikan Seni Budaya Indonesia

“Hargai korban dan keluarganya. Segera take down foto-foto korban yang dapat memicu keresahan dan kebencian warga,” pungkas Gus Haiz. 

Sementara itu, Kapolres Jepara AKBP Warsono mengimbau kepada semua pihak untuk mengendalikan diri. Ia juga akan segera mengerahkan jajarannya bersama jajaran Kodim Jepara untuk siaga menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. 

“Percayakan penanganan persoalan ini kepada aparat kepolisian. Jangan main hakim sendiri karena akibatnya justru sangat merugikan masyarakat,” tegas Kapolres Jepara.

Sebelumnya, AR alias P (30), warga Desa Muryolobo RT 1 RW 6, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, tewas setelah dikeroyok dan ditebas lehernya.

Gus Haiz Pro Permenaker Jaminan Hari Tua

Korban sempat terlibat perkelahian dengan sejumlah pemuda asal Desa Ngetuk di depan Pasar Gandu, Desa Bendanpete, Kecamatan Nalumsari, Minggu (15/5) sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat kejadian, korban baru saja pulang dari menonton hiburan dangdut di Kudus. Saat itu, dari arah Selatan Pasar Gandu, korban yang mengendarai sepeda motor Vario berboncengan tiga orang sedang dikejar oleh massa sekitar 25 orang.

Sesampai di depan warung makan Ibu Melati, korban terjatuh dan terus berlari ke arah Pasar Gandu. Persis di depan Pasar Gandu, korban dikeroyok dan dipukul dengan batu serta ditebas bagian lehernya sehingga korban tewas di tempat.

Imbas dari kejadian itu, terjadi bentrokan antara Desa Ngetuk dan Desa Muryolobo. Beruntung, usai mengisi acara di Balekambang, Ketua DPRD Jepara, Kapolres, dan Dandim langsung menuju ke lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi tersebut untuk mendamaikan bentrokan. Saat ini kedua desa tersebut kondisinya mencekam. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)

Exit mobile version