DEMAK, Lingkarjateng.id – Desa Prampelan, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak sudah satu pekan lebih terendam banjir. Tak hanya permukiman warga, banjir juga merendam lahan persawahan.
Kepala Desa Sayung, Muhammad Qoif mengatakan bahwa banjir yang terjadi sejak Rabu, 12 Desember 2022 itu masih belum surut hingga Kamis, 5 Januari 2023.
“Banjir tidak hanya persawahan saja tapi juga masuk ke dalam rumah dan ketinggian airnya bervariasi. Awalnya 50 sentimeter, 60 sentimeter, sampai dengan 120 sentimeter. Saat ini sudah ada penurunan sebanyak 40 sentimeter sampai 60 sentimeter,” ujarnya di di Posko Pengungsian Desa Prampelan, pada Kamis, 5 Januari 2023.
Ia menambahkan, warga yang terdampak banjir ada 4.000 lebih atau 1.300 kepala keluarga. Sedangkan wilayah terdampak banjir itu berada di RW1 sampai RW 5.
Meski banjir di bagian jalan sudah surut, namun untuk permukiman warga masih tergenang air.
“Paling dalam itu ketika masuk jalan sini. Jadi kalau dilihat dari luar begini tidak banjir karena di jalanannya ‘kan sudah surut. Namun ketika masuk ke dalam (rumah warga, red) nanti banyak rumah warga yang masih tergenang air banjir. Banjir ini rata di RW 1 sampai dengan RW 5 dan untuk jumlah warga Desa Prampelan ini sekitar 4.000 sekian warga atau 1.300 KK,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa di Desa Prampelan ada beberapa posko pengungsian yang meliputi Masjid, GOR, hingga rumah yang tinggi.
“Ada yang membuat loteng sendiri di atas rumahnya dan ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya,” tandasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)