GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Grobogan menggelar acara launching dan bedah buku sejarah pengawasan pemilu. Dalam acara tersebut hadir Staf Ahli Bupati Grobogan Bidang Sosial Kemasyarakatan dan SDM, Amin Hidayat dan narasumber Purn AKBP Andi Wahyono dan pihak terkait lainnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Grobogan, Fitria Nita Witanti mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut diharapkan terdapat masukan, supaya ke depan Bawaslu Kabupaten Grobogan dapat bekerja lebih maksimal demi terciptanya rasa keadilan. Sebab, Bawaslu memiliki tugas melakukan pencegahan potensi pelanggaran dan penindakan.
Menurutnya sebagai pemantik keterlibatan pemilu, Bawaslu Grobogan sudah berhasil menyusun buku dan menerbitkan yang ke lima berjudul Tapak Tilas Pengawasan Pemilu di Bumi Ki Ageng Selo (2004-2023). Dalam buku tersebut diulas beberapa tokoh-tokoh yang pernah terlibat dalam pengawasan pemilu. Hal ini dalam upaya pencegahan pemilu 2024.
“Kesuksesan 2024, tidak hanya menjadi tanggung jawab kami, tentu menjadi tanggung jawab seluruh elemen. Kita butuh sinergi bersama mengawal pemilu 2024,” ujarnya pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Grobogan Bidang Sosial Kemasyarakatan dan SDM, Amin Hidayat mengatakan, dalam sejarahnya Bawaslu merupakan lembaga pengawas Pemilu sengaja dibentuk untuk mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu. Dalam sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, istilah pengawasan pemilu sebenarnya baru muncul pada era 1980-an. Pelaksanaan pemilu pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 1955, namun belum dikenal istilah pengawasan pemilu.
“Pengawasan pemilu merupakan kehendak yang didasari perhatian luhur demi pemilu berkualitas. Kontribusi utama pengawasan pemilu selain untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemilu yang berkualitas secara teknis, juga merupakan bagian yang penting bagi keberlanjutan demokratisasi di Indonesia,” katanya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)