Banjir Terjang 27 Desa dan Kelurahan di Kendal, Tinggi Air Capai 50 Cm

Banjir di Kendal Terjang 27 Desa dan Kelurahan Tinggi Air Capai 50 Cm

TERGENANG : Salah satu desa di Kecamatan Brangsong yang terdampak banjir di Kendal. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin yang mengguyur Kabupaten Kendal sejak beberapa hari ini mengakibatkan banjir dan pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kabupaten Kendal.

Berdasakan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, hingga hari ini setidaknya ada 27 desa/kelurahan di Kabupaten Kendal yang terdampak banjir. 

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Iwan Sulistyo menjelaskan, adapun kelurahan yang terdampak banjir di Kecamatan Kendal meliputi, Kelurahan Trompo, Kelurahan Sijeruk, Kelurahan Kebondalem, Kelurahan Langenharjo, Kelurahan Pegulon, Kelurahan Pekauman, Kelurahan Patukangan, Kelurahan Ngilir, Kelurahan Balok, Kelurahan Bandengan, Kelurahan Jotang, Kelurahan Sukodono, Kelurahan Bugangin, Kelurahan Kalibuntu.

“Kecamatan Brangsong meliputi Desa Kebonadem dan Desa Sidorejo, Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan, Desa Kumpulrejo, Desa Kutoharjo, Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu. Selanjutnya Desa Manggungsari, Desa Karangdowo Kecamatan Weleri,” papar Iwan.

Kemudian, lanjutnya, desa yang terdampak banjir di Kecamatan Ngampel ada Desa Ngampelkulon, Desa Banyuurip, Desa Dempelrejo, Desa Putatgede, dan Desa Pidodokulon Kecamatan Patebon.

“Air menggenangi jalan dan pemukiman warga dengan ketinggian rata-rata 5 sampai 50 sentimeter. Di Desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong banjir diakibatkan limpasan sungai Waridin dan berdampak kepada 425 KK dengan ketinggian air yang 20-50 sentimeter,” bebernya.

Dirinya mengimbau, masyarakat selalu waspada terhadap banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut.

“Masyarakat untuk tetap waspada banjir susulan mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut, dengan mengaktifkan sistem piket warga dan segera menginformasikan melalui pengeras suara masjid, grup Whatsapp jika muncul tanda-tanda air naik,” pesannya. 

Selain itu berdasarkan pantauan di lapangan, Sungai Kendal juga meluap menggenangi jalan depan Masjid Agung Kendal. Bahkan, banjir juga menggenangi Pasar Bodri Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon hingga berdampak lumpuhnya aktivitas di pasar tersebut.

Salah seorang pedagang di Pasar Bodri, Solekhah mengatakan, banjir memang kerap melanda wilayah tersebut. Terlebih saat hujan dengan intensitas tinggi dan terus menerus.

“Saya tahunya pagi-pagi mau jualan sudah banjir. Ya memang sudah langganan banjir apalagi kalau hujan terus-terusan seperti sekarang ini,” bebernya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version