Ada Pemudik Jateng Belum Terima THR, Gubernur Ganjar: Lapor ke Disnakertrans

MENERANGKAN: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat acara pelepasan pemberangkatan bus mudik lebaran di TMII Jakarta. (Dok. Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

MENERANGKAN: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat acara pelepasan pemberangkatan bus mudik lebaran di TMII Jakarta. (Dok. Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

JAKARTA, Lingkarjateng.id – Sebanyak 5.748 warga Jawa Tengah yang dibawa 126 bus akan mudik lebaran ke tanah kelahirannya. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut hadir dan menyapa pemudik dari atas panggung utama pelepasan pemberangkatan bus di Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta tersebut.

Orang nomor satu Jawa Tengah itu, mencoba mencairkan suasana dengan mengajak pemudik menyanyi di atas panggung. Selain mengajak menyanyi, beberapa kali juga mengajak warganya berdialog.

“Sudah dapat THR, toh?” tanya Gubernur Ganjar, yang dijawab belum oleh sejumlah pemudik.

Lantas, Gubernur Ganjar kembali menanyakan perihal THR tersebut.

Gubernur Ganjar Lunasi Tunggakan BPJS Royta hingga Dapatkan KIS

“Kenapa belum (dapat THR), kerja di mana? Mau dibayar kapan katanya?” lanjut Ganjar.

Lantaran tidak sedikit yang mengaku belum mendapatkan THR, Ganjar pun memberikan solusi agar warga Jawa Tengah yang bekerja di Jakarta untuk melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat.

“Ya, lapor ke Disnakertrans,” tegasnya.

Usai acara pelepasan, Ganjar mengutarakan, Jawa Tengah telah membuka posko aduan terkait pencairan THR bagi buruh atau pekerja. Hal itu untuk memberikan kesempatan bagi buruh untuk mendapatkan haknya.

Ganjar Pranowo Sebut Pandemi Covid-19 Terkendali Berkat Peran Ulama

“Sebenarnya, kami di Jateng sudah membuka posko aduan. Ada sekitar 100 (perusahaan) belum membayarkan THR. Satu-satu kita datangi, dan sudah ada sekitar 40 (perusahaan) membayar. Dan, 60 (perusahaan) lainnya kita tindak,” tandasnya.

Diketahui, Mudik Gratis yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dilakukan melalui dua jalur, yakni bus dan kereta api.

“Besok pagi masih ada kereta api, saya ikut naik kereta api bersama pemudik,” tandasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version