GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Grobogan meningkat secara signifikan dalam sua bulan terakhir.
“Hingga Minggu ke-7 bulan Februari tahun 2024 ada 174 kasus,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan, Djatmiko, pada Senin, 4 Maret 2024.
Bahkan, DBD di Grobogan juga merenggut nyawa 2 pasien. Kedua pasien yang meninggal dunia akibat DBD tersebut merupakan anak berumur dibawah 1 tahun dan anak berumur 7 tahun.
Dari total 174 kasus itu, pada bulan Januari terdapat 114 kasus dan pada bulan Februari hingga minggu ke-7 terdapat 60 kasus. Sedangkan yang meninggal dunia ada 2 orang.
Ia menilai bahwa, penanganan atau identifikasi DBD yang telat bisa berakibat fatal.
“Karena gejala awal DBD itu mirip dengan penyakit lainnya. Terkadang dari pihak keluarga kurang memahami, sehingga telat dalam pemeriksaan. Akhirnya kondisi pasien memburuk,” tuturnya.
Selain melakukan PSN 3M Plus secara serentak, pihaknya juga meminta kerja sama seluruh pihak agar menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai gajala DBD.
“Seharusnya, gerakan jumat bersih bareng. Serta PSN plus serentak bisa untuk dilakukan dengan rutin di tengah masyarakat,” tambahnya.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan kepada pasien yang sudah dinyatakan DB, kata dia, yaitu dengan rehidrasi cairan.
“Di samping itu juga bisa mengonsumsi jus jambu atau air kelapa muda, agar kondisi pasien tidak lemas,” ucapnya.
Untuk menanggulangi kasus DBD di Grobogan, pihaknya telah melakukan Fogging Focuss di 7 lokasi. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)