107 Guru Terima SK PPPK, Pj Wali Kota Salatiga Ingatkan Soal Bullying

SIMBOLIS: Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi menyerahkan SK PPPK kepada salah satu guru di Aula Kaloka Lantai IV Gedung Setda Kota Salatiga pada Selasa, 27 Juni 2023. (Dok. Humas Setda Kota Salatiga/Lingkarjateng.id)

SIMBOLIS: Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi menyerahkan SK PPPK kepada salah satu guru di Aula Kaloka Lantai IV Gedung Setda Kota Salatiga pada Selasa, 27 Juni 2023. (Dok. Humas Setda Kota Salatiga/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Sebanyak 107 guru dan 5 orang tenaga teknis diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemerintah Kota Salatiga pada Selasa, 27 Juni 2023.

Surat Keputusan (SK) pengangkatan PPPK guru itu diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi di Aula Kaloka Lantai IV Gedung Setda.

Pada kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Sinoeng berpesan kepada 111 orang yang menerima SK PPPK itu untuk bisa memberikan kenyamanan kepada siswa-siswinya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Antusiasme dari teman-teman PPPK terutama di tenaga kependidikan dan pengajar ini menunjukkan semangat dan passion mereka betul-betul memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pembelajaran ke anak didik. Saya pesan, kalau di sekolah bisa menjadi rumah kedua bagi anak selain di dalam rumahnya masing-masing,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada para guru untuk memperhatikan betul tindakan perundungan atau bullying di sekolah. Pj Wali Kota Sinoeng menegaskan agar guru tidak bersikap permisif jika menemukan kasus perundungan di lingkungan sekolah.

“Jangan terlalu permisif terhadap hal-hal yang sifatnya bullying, meskipun cuma kecil, jangan sampai menjadi besar karena dilakukan pembiaran. Proses pendekatan secara lebih kekeluargaan terhadap perilaku-perilaku supaya jangan dibiarkan, tetapi anak bisa belajar dari kesalahan. Dan tentu lebih dari itu semua adalah belajar dari keluarga,” terangnya.

Selanjutnya, Pj Wali Kota Sinoeng berpesan agar para guru juga mengedepankan pendidikan moral dan karakter kepada murid-muridnya dimulai dari diri masing-masing.

“Saya yakin dan percaya bapak ibu guru sudah paham betul soal ini, namun kesempatan ini hanya mengingatkan saja, untuk me-recharge, untuk me-refresh saja. Semangat mereka tinggi, dan yang tidak kalah penting adalah hormat kepada orang tua, kepada orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version