KUDUS, Lingkarjateng.id – Museum Kretek menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang memamerkan koleksi tentang sejarah perkembangan kretek. Tak heran museum yang ada di Kabupaten Kudus menjadi salah satu wisata unggulan.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Sudarman, menjelaskan bahwa Museum Kretek menampilkan sejarah tentang perkembangan industri kretek.
Melalui museum ini, pengunjung akan mengetahui kenapa Kabupaten Kudus memiliki sebutan sebagai Kota Kretek, mempelajari sejarah kemunculan kretek hingga perkembangan pabrik kretek.
“Koleksi yang ditampilkan mulai dari bagaimana kretek itu ditemukan secara tidak sengaja oleh Mbah Haji Djamhari. Kemudian ada koleksi terkait perkembangan industri kretek dari Nitisemito hingga muncul pengusaha-pengusaha lain seperti Atmowidjoyo dan Wartono,” paparnya.
Museum Kretek juga memiliki benda-benda yang digunakan dalam industri kretek hingga diorama pengolahan tembakau menjadi rokok kretek.
“Ada lebih dari seribu koleksi di Museum Kretek,” imbuhnya
Tak hanya itu, Museum Kretek memiliki sejumlah miniatur bangunan cagar budaya seperti Oemar Kembar Nitisemito yang merupakan saksi biksu kejayaan Sang Raja Kretek Nitisemito, Oemah Kapal, dan Rumah Joglo.
Bukan saja menyuguhkan wisata edukasi, Museum Kretek juga mempunyai wahana permainan air waterboom yang bisa dinikmat anak-anak hingga dewasa.
Wisatawan bisa berkunjung ke Museum Kretek pada jam operasional pukul 08.00 – 15.00 WIB setiap hari. Tiket masuk dibandrol Rp4 ribu pada hari Senin – Sabtu dan Rp5 ribu pada hari Minggu dan tanggal merah.
Sementara itu, pengunjung Museum Kretek, Nova mengatakan bahwa dirinya sengaja mengunjungi destinasi wisata ini untuk tahu tentang sejarah kretek.
“Museumnya bagus, wisata ke sini jadi bisa mengenal asal mula sejarah kretek dari Kabupaten Kudus seperti apa. Lalu tahu alat-alat untuk pembuatan kretek apa saja,” ungkapnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa

































