BATANG, Lingkarjateng.id – Realisasi pajak daerah Kabupaten Batang hingga 29 Desember 2025 mencatat kinerja positif dengan capaian melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Perubahan 2025.
Data Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Batang mencatat target pajak daerah dan opsen sebesar Rp217,36 miliar berhasil terlampaui dengan realisasi mencapai Rp233,60 miliar atau setara 107,14 persen.
Kepala BPKPAD Batang yang juga Penjabat Sekretaris Daerah Batang, Sri Purwaningsih, menyebut capaian tersebut merupakan hasil konsistensi pengawasan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
“Capaian ini menunjukkan bahwa potensi pajak daerah masih sangat kuat, dan hingga akhir tahun masih bisa terus kami kejar untuk lebih optimal,” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa,30 Desember 2025.
Menurutnya, peningkatan pendapatan pajak menjadi indikator bergeraknya kembali aktivitas ekonomi di Kabupaten Batang.
Sri menyampaikan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) menjadi salah satu penyumbang utama, dengan hampir seluruh subsektornya mencatatkan realisasi di atas 100 persen.
“Sektor kuliner (makanan dan minuman) mencatat lonjakan hingga 113,25 persen dengan realisasi Rp9,29 miliar. Disusul oleh jasa perhotelan yang mencapai 109,57 persen serta sektor kesenian dan hiburan sebesar 106,01 persen,” jelasnya.
Ia menjelaskan capaian tertinggi terjadi pada Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang terealisasi sebesar 123,67 persen atau senilai Rp44,70 miliar.
Menurutnya, tingginya penerimaan BPHTB mencerminkan aktivitas transaksi properti dan investasi yang masih berjalan aktif di Batang.
Meski mayoritas sektor telah melampaui target, BPKPAD Batang tetap berupaya mengoptimalkan sektor lain yang masih berjalan, seperti opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Sri menegaskan pendekatan persuasif kepada wajib pajak tetap dikedepankan untuk menjaga iklim usaha yang kondusif.
“Bahwa setiap rupiah yang dikumpulkan dari pajak daerah akan dikembalikan manfaatnya kepada masyarakat luas. Tujuan akhirnya bukan sekadar mengejar angka, tetapi memastikan pendapatan daerah benar-benar kembali ke masyarakat melalui pembangunan dan pelayanan publik,” pungkasnya.
Sumber: Humas Pemkab Batang
Editor: Rosyid

































