KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Warga Desa Wringin Putih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, mengeluhkan rusaknya akses jalan menuju desa mereka. Jalur yang melintasi kawasan PTP Ngobo itu telah lama rusak dan sering menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.
Salah satu warga, Ahmad Fauzan (36), mengatakan jalan di Desa Wringin Putih sudah rusak sejak lama sehingga membuat pengendara harus ekstra hati-hati setiap melintas.
“Sudah rusak lama, jadi kalau lewat jalan disini harus selalu hati-hati. Apalagi rusaknya ini cukup parah, kalau tidak hati-hati ya bisa jatuh,” kata Fauzan, Senin, 22 September 2025.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat setempat, Tono (63), yang menyebut bahwa kerusakan jalan sepanjang 1,5 kilometer telah menyebabkan banyak pengendara motor terjatuh.
“Yang jatuh sudah banyak disini, jumlahnya pun juga tidak terhitung berapa, saking banyaknya pengendara kendaraan roda dua itu jatuh di Wringin Putih ini. Apalagi kerusakan jalan ini membentang kurang lebih 1,5 kilometer jauhnya, jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya melintasi jalan ini,” jelasnya.
Tono juga menyebut bahwa rusaknya jalan disebabkan oleh lalu lintas kendaraan berat, terutama truk-truk dari perusahaan dan tambang galian C di sekitar wilayah tersebut.
“Kami tidak menuntut perusahaan itu pada tutup, namun kami itu berharapnya bisa ada solusi bersama. Contoh, kalau jalan ini mau dilalui truk-truk besar, ya struktur bangunannya harus diperkuat, kasihan warga kalau lewat sini rusaknya parah,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyatakan bahwa pihaknya telah merespons dengan menyiapkan anggaran perbaikan jalan tersebut melalui APBD Kabupaten Semarang.
Menurutnya, upaya perbaikan jalan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang di Desa Wringin Putih tersebut masih dalam proses lelang.
“Sementara masih ada anggaran sekitar Rp600 juta untuk digunakan perbaikan di Jalan Wringin Putih,” kata Ngesti.
Dia mengungkapkan rencana perbaikan akan mencakup betonisasi jalan sepanjang 1.600 meter dengan ketebalan 25 cm.
Selain itu, pihaknya juga mengupayakan dukungan dana CSR dari pengelola tambang galian C sekitar Rp125-150 juta.
“Kami Pemda baik antara Dishub dan DPU juga masih berkomunikasi dengan pihak pengelola tambang, agar segera melaksanakan rehabilitasi jalan-jalan yang rusak di Wringin Putih,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang Valeanto Soekendro menjelaskan bahwa pembangunan akan dimulai dari sekitar Masjid Wringin Putih hingga mendekati kawasan Polimarin, dengan pelebaran jalan 5 meter sesuai standar jalan kabupaten.
“Saat ini masih dalam tahap proses lelang, karena jalan akan kami perbaiki dengan konstruksi beton,” kata Soekendro.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid































