BLORA, Lingkarjateng.i – Puluhan warga Desa Plantungan, Kecamatan Blora menggeruduk Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Kamis (23/12). Mereka menolak seleksi perangkat desa (perades) di desa setempat dan menuntut pembatalan sekaligus pembubaran panitia seleksi perades.
Berdasarkan pantauan Lingkar Jateng di lapangan, tepat pukul 09:30 WIB rombongan tersebut naik truk warna kuning. Mereka membawa beberapa properti aksi, seperti banner dan poster. Tampak di poster yang dibawa bertuliskan “Oknum ASN Jual Beli Jabatan”, “Batalkan Perades Pelantungan”, “Panitia selalu menghilang saat dibutuhkan” dan “Janjimu mengayomi masyarakat buktinya menantang rakyat”.
Pengisian Perangkat Desa di Blora Dibayangi Isu Tak Sedap
Menyikapi hal itu, Bupati Blora Arief Rohman melalui akun instagramnya memberikan penjelasan via komentar di postingan terkait beredarnya video demo tersebut. “Matur nuwun informasinya, segera akan kita laksanakan rakor evaluasi pelaksanaan rekruitmen perades se-Kabupaten Blora. Monggo kita kawal bersama,” tulis @ariefrohman838 di kolom komentar.
Sebelumnya, terdapat tiga peserta seleksi perangkat desa memutuskan untuk mundur. Penyebabnya ada dugaan panitia seleksi perades tidak transparan. Dugaan ini berkembang menjadi aksi unjuk rasa. Awalnya mendatangi kepala desa menuntut panitia transparansi. Setelah itu warga mengeruduk Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)