3 Tahun Bumdesma Pati Tak Bagi Keuntungan, Wakil Bupati: Tunggu Audit

BUMDES Pati

LINI USAHA: Bumdes Coworking Space berada di bawah manajemen PT. MBSP (Maju Berdikari Sejahtera Pati), berkantor di Jalan Penjawi 19A Pati. (Istimewa / Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Manager PT Maju Berdikari Sejahtera Pati (PT MBSP) Reza Adiswasono mengatakan, belum adanya pembagian keuntungan dalam Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) adalah karena kurangnya sosialisasi ke masyarakat akibat pandemi Covid-19. Diakuinya, hal itu turut membuat klinik yang dikelola Bumdesma belum maksimal.

“Terkait pembagian keuntungan ini, ya memang ini yang masih banyak miskomunikasi. Kami dari PT ini kan berjalan hampir 3 tahun. Dan ini kan pandemi, jadi sosialisasi terkait klinik ini tidak masif sehingga 2021 sempat naik. Tidak signifikan, tapi juga tidak sampai rugi, jadi ada penundaan,” akunya.

Sedangkan, dalam jangka waktu tahun depan, pihaknya optimistis sudah dapat memberikan keuntungan. Namun, ia tetap memperhitungkan kembali terkait medan dan pandemi yang masih berlangsung.

Kasus Bumdesma Pati, Tim Audit Kesulitan Temui Pengurus

“Tapi belum tahu medannya. Jadi selama pandemi kita tidak bisa sosialisasi secara masif. Tapi kita ada kenaikan setiap bulannya,” imbuhnya.

Disinggung mengenai audit bersama Pasopati, pihaknya sudah memenuhi undangan. Reza juga sudah mengatakan, akhir bulan ini akan selesai.

“Sudah audit. Ini dalam proses. Bulan ini selesai. Ya tadi saya tidak terlalu merespon publik. Jadi saya porsinya hanya bicara pada ranah PT saja,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin saat dimintai keterangan terkait polemik yang terjadi di Bumdesma Pati hanya memberi keterangan singkat. Orang nomor dua di Bumi Mina Tani itu hanya mengatakan, pihaknya masih menunggu beberapa proses yang ada, salah satunya audit.

“Bumdesma sudah ditangini. Nunggu nantilah!” ujar lelaki yang akrab disapa Safin itu seusai upacara Peringatan Hari Guru di lingkungan gedung Bupati, Kamis (25/11).

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Pandoyo, Ketua Pasopati, audit telah dilakukan. Namun, hasilnya molor karena pengurus sulit ditemui. Diperkirakan audit selesai pada akhir bulan ini. “Kami sudah bekerja sama dengan audit independen, sesuai janji kemarin tanggal 20 ada paparan awal tentang hasil audit itu. Tapi karena ada salah satu atau beberapa pengurus yang kesulitan untuk dihubungi, oleh tim auditor, mungkin hasil pemaparannya akan mundur satu atau dua hari,” ujarnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version