SEMARANG, Lingkarjateng.id – Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama bisnis antar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di wilayahnya. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan modal bagi KMDP di Kabupaten Semarang.
Hal itu disampaikan Ngesti saat membuka kegiatan Kontak Bisnis antara pengurus 235 KDMP se-Kabupaten Semarang dengan perwakilan BUMN dan BUMD, yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran, pada Senin, 30 Juni 2025.
“Para pengurus memang saya harapkan dapat menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan desa lainnya di Kabupaten Semarang, hal ini tentu akan jauh lebih manfaatnya untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” ujar Ngesti.
Ngesti juga menyoroti pentingnya kejelian dalam memilih mitra bisnis. Ia memberi contoh, desa yang memiliki potensi penghasil sayuran dapat menjalin kemitraan dengan desa lain yang tidak memiliki potensi tersebut, sehingga tercipta hubungan saling menguntungkan.
“Misalnya, di Kabupaten Semarang ada desa yang memiliki potensi penghasil sayuran tapi ada juga yang tidak, dan jika desa yang tidak memiliki potensi penghasil sayuran ini bisa bekerja sama dengan dengan desa yang punya potensi penghasil sayuran, maka akan mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak desa,” katanya.
Dalam acara tersebut, Ngesti mengungkapkan bahwa pihaknya menghadirkan sejumlah instansi terkait seperti Bulog Jateng & DIY, Pupuk Indonesia, Samsat, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Langkah ini bertujuan membuka peluang diskusi sekaligus memperkuat jejaring bisnis antara pengurus KDMP dan mitra potensial.
Selain itu, Ngestu juga mengungkapkan adanya bantuan modal dari CSR Bank Jateng yang difasilitasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Setiap KDMP mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 1,5 juta, ditambah bantuan Rp 1 juta dari Pemerintah Kabupaten Semarang.
“Artinya jika di total masing-masing KDMP akan mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 2,5 juta, ditambah lagi ada anggaran pembinaan yang kami juga siapkan melalui Dispermasdes dan Diskumperindag kepada para KDMP,” jelasnya.
Ngesti juga menjelaskan bahwa saat ini seluruh KDMP di 235 desa/kelurahan sudah memiliki akta dan organisasi yang lengkap. Proses penyiapan lokasi kantor KDMP pun tengah berjalan, dengan beberapa desa seperti Sraten di Kecamatan Tuntang telah menyiapkan bangunan sebagai tempat operasional.
“Kami imbau terus kepada pengurus untuk terus berkoordinasi dengan Pemkab Semarang terkait lokasi kantor KDMP itu akan berdiri, dengan demikian diharapkan akan mendapatkan lokasi yang layak dan strategis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Heru Subroto, menegaskan bahwa kegiatan kontak bisnis ini bertujuan membuka wawasan pengurus dalam merencanakan usaha produktif dan memperluas peluang kerja sama.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membuka peluang kerja sama bisnis dengan BUMD/BUMD yang ada, sehingga diharapkan KDMP ini bisa betul-betul berkembang nantinya,” ujar Heru.
Senada, Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Desi Ariyani, menyatakan bahwa pertemuan ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat pengembangan bisnis KMDP.
“Tentunya kontak bisnis ini merupakan wujud nyata kami dari Pemerintah untuk mempercepat pengembangan bisnis di Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” katanya.
Sebagai informasi, lima KDMP di Kabupaten Semarang telah menerima sertifikat pengesahan badan hukum. Kelima koperasi tersebut berasal dari Desa Lerep (Ungaran Barat), Ngadikerso (Sumowono), Sukorejo (Suruh), serta Kesongo dan Gedangan (Tuntang).
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid































