PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati mendukung penggunaan pupuk cair berbasis teknologi nano untuk meningkatkan produktivitas padi.
Kabid Penyuluhan Pertanian Dispertan Pati, Gunawan, mengapresiasi inovasi pupuk nano yang belum lama ini diterapkan gabungan kelompok tani (gapoktan) Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong. Setelah digunakan pada masa tanam (MT) 1 dan 2 di tahun 2024, hasil produksi padi petani cukup bagus.
“Kita apresiasi penggunaan pupuk cair berbasis teknologi nano yang sudah digunakan oleh petani di Desa Bumiharjo. Meskipun ada penurunan produksi karena musim kemarau, tetapi dengan adanya pupuk ini penurunan tidak terlalu besar,” terang Gunawan saat menghadiri pengenalan pupuk cair berbasis teknologi nano di Desa Bumiharjo, Selasa, 18 Juni 2024.
Ia berharap pengenalan penggunaan pupuk cair bisa mendorong para petani mulai beralih menggunakan pupuk nano sehingga bisa meningkatkan produksi padi serta mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air.
Sementara itu Suwardi selaku Ketua Gapoktan Desa Bumiharjo mengaku cukup puas dengan penggunaan pupuk cair. Meskipun ada penurunan produksi padi efek tidak adanya hujan namun jumlahnya tidak terlalu besar karena penggunaan pupuk ini.
Suwardi menyampaikan bahwa hasil produksi padi pada MT 1 yang mencapai sekitar 7 ton per hektare menjadi 7,7 ton pada MT 2 setelah menggunakan pupuk cair.
“Meskipun mengalami penurunan tetapi tidak drastis. Kami sebelumnya bisa dapat 7 ton per hektare, tetapi kini hanya setengahnya. Berbeda dengan yang sudah menggunakan pupuk cair ini, ada peningkatan 0,7 ton per hektar,” bebernya.
Mewakili Gapoktan, Suwardi berharap agar teman-teman petani lain bisa segera beralih menggunakan pupuk ini. Ia juga meminta bantuan kepada Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) yang ada di tiap kecamatan untuk bisa memberikan sosialisasi kepada Gapoktan yang ada di tiap desa. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)































