SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan cooking class menu makanan untuk mencegah stunting di halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Ada sejumlah menu makanan yang dimasak langsung di hadapan para ibu-ibu yang memiliki anak stunting. Tutorial memasak ini juga dilakukan bersama Persatuan Istri Wakil Rakyat Provinsi Jawa Tengah (Periswara).
“Saya mempraktikkan resep dari Ibu Megawati. Ibu Megawati membuat resep untuk anak-anak stunting dan ibu hamil,” papar Ita, sapaannya.
Pemkab Semarang Siapkan 78 Nakes Khusus Dampingi Lansia dan Tangani Stunting
Ita memaparkan, 1.000 hari kehidupan pertama atau saat mulai mengandung sudah harus menjadi perhatian para ibu agar anak yang dilahirkan nantinya tidak mengalami stunting. Dia menyebutkan, ada 1.371 kasus stunting di Kota Semarang.
Adapun kasus tersebut telah menyebar di 126 kelurahan. Arahan dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, anak stunting di Kota Lumpia diberi makan setiap hari selama dua bulan mulai Maret ini. Hal ini merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam menangani kasus stunting.
“Kemarin yang pertama kali di Tanjung Mas diberi tiga bulan berturut-turut. Dari 79 anak stunting di Tanjung Mas, 14 sudah bisa kembali normal. Program ini dilanjutkan pada 2022,” paparnya.
Hendrar Prihadi Minta PKK Harus Terlibat Mengatasi Stunting
Namun, sambung Ita, Pemkot Kota Semarang tentunya tidak bisa memberikan secara terus menerus. Dia mendorong masyarakat bisa mengolah makanan secara mandiri untuk mencegah stunting. Melalui tutorial memasak ini, pihaknya ingin memberikan edukasi bahwa makanan bergizi mudah dimasak. Selain itu, bahannya juga mudah dan murah didapatkan.
“Kami harus terus menyosialisasikan bagaimana memberi pemenuhan gizi kepada anak-anak kita karena di Indonesia sendiri 1 di antara 4 anak menderita stunting. Jadi, sekitar 24 persen, Bapak Presiden Jokowi menargetkan 2024 bisa turun sekitar 14 persen,” jelas Ita.
Selain memberikan edukasi, Pemkot Semarang juga memberikan bantuan bahan makanan mentah sebagai selingan asupan berupa kacang hijau, tepung beras, agar-agar dan biskuit. Ita juga memberikan catatan resep di dalamnya sehingga para ibu bisa mengolah untuk anak-anak.
“Untuk mempercepat penanganan stunting tentu dari ibu-ibu sendiri. Saya bersama ibu-ibu Periswara mengedukasi bahwa memasak makanan menu untuk cegah stunting itu mudah dan murah,” terangnya.
Perayaan Nyepi, Hendrar Prihadi Tegaskan Tak Ada Mayoritas dan Minoritas
Terpisah, sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Pemkot Semarang terus melakukan upaya penanganan stunting. Dia menyebut banyak ibu yang belum paham soal gizi untuk anak. Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi. Selain itu, Pemkot Semarang juga melakukan pemberian makanan bergizi sehari tiga kali selama tiga bulan.
“Kita membagikan makanan gizi sehari 3 kali selama 3 bulan dan pemberian susu termasuk vitamin lewat program Dinkes. Kalau angkanya hari ini sangat menakutkan tapi saya yakin tahun depan sudah bisa turun sangat drastis,” ucapnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)