Soal Demo Driver Ojol, Begini Respon Dishub Jateng

UNJUK RASA: Asosiasi Driver Online (ADO) saat menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (7/3). (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

UNJUK RASA: Asosiasi Driver Online (ADO) saat menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (7/3). (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan menindaklanjuti tuntutan Asosiasi Driver Online (ADO) segera mungkin. Termasuk memanggil para aplikator untuk meminta kejelasan mengenai tarif.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro. Dia mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kekhawatiran ADO Jawa tengah.

“Termasuk kaitannya dengan jaminan mereka. Termasuk asuransinya tadi, ketenagakerjaannya juga menyampaikan (saat audiensi), prinsipnya sebenarnya banyak manfaat yang dapat di-cover oleh BPJS (Badan Pusat Jaminan Sosial) ketenagakerjaan,” ungkap Henggar.

Tarif Turun Terus, Ribuan Driver Ojol Geruduk Kantor Gubernur Jateng

Kendati demikian, lanjut Henggar, masih banyak para driver yang selama ini kurang tahu akan hal tersebut. Namun, perlu diketahui jika ada sejumlah catatan untuk melakukan cover BPJS tersebut.

“Jadi, tadi sudah kita sampaikan juga bahwa mereka bisa untuk di-cover BPJS ketenagaankerjaan. Dengan catatan mereka harus membayar premi yang harus dibayarkan setiap bulan, ini menjadi salah satu yang kita sampaikan ke pihak aplikator preminya, barang kali aplikator bisa membantu untuk bisa menyelesaikan yang itu,” lanjut dia.

Sedangkan mengenai sistem komisi yang driver dapatkan, Henggar menyebut para driver lebih berharap menggunakan sistem bonus. Sehingga tarif pendapatan yang mereka peroleh bisa lebih besar dari pada sistem komisi yang saat ini ada.

Tolak Kebijakan ODOL, Ratusan Sopir Truk Geruduk Dishub Jateng

“Karena saat ini yang mereka terima, pada saat kita konsumen nge-klik sudah ada biaya yang masuk pihak aplikator. Sedangkan di luar sistem nantinya akan dibagikan sesuai dengan perhitungan komisinya,” terang dia.

Sebelumnya, ribuan driver roda dua dan empat yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ODO) menggeruduk kantor Gubenur Jawa Tengah pada Senin (7/3). Dalam aksi itu, mereka melebur menjadi satu menyuarakan agar pemerintah setempat memperhatikan kesejahteraan para driver. Termasuk mengenai permasalahan tarif yang selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Terbaru misalnya, tarif yang sebelumnya hanya Rp 7.200 sekarang menjadi Rp 6.400. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version