SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Sekda Jateng), Sumarno, memastikan tidak ada penyekatan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Pihaknya hanya akan melakukan pemantauan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di wilayah Jateng, sehingga dipastikan tidak ada pemutar-balikkan kendaraan seperti libur Idul Fitri lalu.
Sumarno mengatakan, hasil survei ribuan orang akan masuk ke Jateng saat Nataru tidak dapat dijadikan patokan kebijakan. Menurutnya, terkadang hasil survei dengan keadaan di lapangan ternyata berbeda.
“Hasil survei tidak menjadi patokan, tapi mudah-mudahan seperti tahun kemarin, menyatakan hasil survei enggak sampai segitu. Kalau kondisi sekarang kita tidak ada penyekatan. Lebih ke pemantauan,” ujarnya, Rabu (15/12).
Langgar Larangan Cuti Nataru, Sekda Pemprov Jateng: ASN Bisa Dipecat Tidak Hormat
Sumarno menambahkan, pemantauan tersebut akan dilakukan oleh TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jateng. Oleh karena itu, Dishub Jateng juga terus menyiapkan mekanisme pemantauan dengan matang.
“Pos pemantauan setiap kabupaten/kota ada. Kalau Dishub, di semua terminal yang dikelola Provinsi Jateng, terminal yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Kita sudah berkoordinasi di Magelang dengan Balai Pengelola Transportasi Darat. Hal itu dilakukan untuk memantau protokol kesehatan di setiap terminal dan melakukan tes random sampling,” jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memprediksi 4,8 juta orang akan masuk ke Jateng saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendatang. Jumlah tersebut mencapai 24 persen dari 19 juta penduduk di tingkat nasional. “Oleh karenanya, kami melakukan langkah antisipasi dengan antisipasi tes random antigen di beberapa cek point, seperti terminal tipe A dan terminal tipe B serta di rest area,” ujar Plt Dishub Jateng, Henggar Budi.
PPKM Level 3 Batal, Pemkot Semarang Tetap Berlakukan Pengetatan Nataru
Selain melakukan tes antigen secara acak, pihaknya juga memeriksa dokumen syarat perjalanan seperti bukti vaksin tahap kedua. Pemeriksaan tersebut akan dilakukan di setiap perbatasan wilayah di Jateng. “Daerah batas antar provinsi seperti Sragen, Magelang dan Brebes, juga akan dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Sementara untuk transportasi umum seperti kereta api, kapal, dan pesawat menurutnya lebih mudah untuk dikendalikan. Sebab untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi tersebut sudah diterapkan kebijakan tes PCR atau antigen. “Untuk tiga transportasi itu pemantauannya lebih mudah, ya, jika dibandingkan dengan yang menggunakan kendaraan pribadi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Henggar mengimbau masyarakat untuk selalu menaati aturan yang telah ditetapkan. Ia juga meminta agar masyarakat tidak melakukan perjalanan jika memang tidak ada keperluan yang mendesak. “Karena sudah ada imbauan tidak ada libur jadi tolong tetap di rumah saja,” tegasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)