SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Semarang menyatakan saat ini sedang mendata kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir. Setelah terhitung total, bantuan alokasi dari dana Belanja Tak Terduga (BTT) akan digelontorkan.
“Dalam masa transisi pasca-banjir proses pendataan kerugian akibat kerusakan yang disebabkan bencana dilakukan bersama jajaran instansi teknis terkait. Tugas BPBD Kota Semarang saat ini melakukan asesmen atau pendataan rumah yang rusak terdampak banjir, pendataan kerusakan infrastruktur, baik jalan maupun jembatan,” ujar Endro di Semarang, Sabtu, 24 Maret 2024.
Ia menyebut kerusakan rumah karena dampak banjir sedang dihitung nilai kerusakannya dan setelah itu akan diusulkan pengajuan BTT. Setidaknya terdapat tujuh rumah rusak terdampak banjir. Sementara itu, sebanyak 38 rumah masuk kategori parah justru akibat tanah longsor dan tertimpa pohon tumbang.
Dalam pendataan, pihaknya melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) yaitu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, termasuk secara vertikal dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, dan pemerintah pusat.
“Misalnya kerusakan Jalan Raya Kaligawe merupakan kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jalan Wolter Monginsidi di bawah kewenangan provinsi,” sebutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan penanganan bencana memerlukan kolaborasi banyak pihak.
“Ini sangat berarti sekali bagi kami, bagi masyarakat Kota Semarang karena tidak mungkin kami Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sendiri yang memberikan bantuan,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya.
Menurutnya, koordinasi dengan sejumlah pihak tersebut akan mempercepat proses penanganan hingga pasca-bencana.
“Kolaboratif lintas instansi tersebut tak hanya dalam distribusi logistik bantuan saja. Setelah banjir juga akan dilakukan pembersihan, rehabilitasi rumah, dan fasilitas umum. Penanganan ini akan dilakukan secara kolaboratif. Nanti akan bersama-sama untuk melakukan penanganan pasca-banjir,” jelasnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)